"Kursi ini juga duduk. Jadi kalau duduk ergonomis, sesuai gravitas ke bawah. Jadi anak lebih mudah saat dilahirkan. Proses persalinan menjadi singkat tak terlalu lama dan ibu nyaman," tambahnya.
Rahayu Nurhaida Maulani, Bidang SDM dan Pemberdayaan Masyarakat Dinkes Kabupaten Tasikmalaya, sangat apresiasi dengan Tim Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya terkait dengan pembuatan kursi Esa portable ini.
"Bagi kami ini penting sekali kalau memang telah jadi dan diuji kelayakannya, maka menjadi upaya kita untuk menurunkan angka kematian ibu dan bayi," tukasnya.
Karena kursi ini membantu persalinan dan dari segi kepraktisan ini mudah digunakan. Karena daerahnya begitu luas. Maka kursi ini ketika dipelosok gampang untuk dibawa.
"Selain untuk di tempat fasilitas kesehatan, kursi ini berperan penting saat bencana. Karena saat bencana banyak ibu hamil akan melahirkan tapi fasilitasnya terbatas. Maka kursi ini berperan penting untuk menolong kegawatdaruratan," tegasnya.
Hj Mia Sofia, Ketua PC IBI Kabupaten Tasikmalaya juga menyatakan serupa. Pihaknya apresiasi luar biasa kepada tim Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya yang telah sukses berinovasi dengan menciptakan sarana persalinan yaitu kursi Esa portable.
"Ini menjadikan persalinan lebih cepat, sehat, ergonomis, sesuai gravitasi dan aman. Alat ini bisa dimanfaatkan kami dengan letak georgrafis bisa lebih membantu apalagi ketika posisi saat bencana," ucapnya.
BACA JUGA:PKL di Taman Kota Juga Diawasi, Memohon Damai dengan Satpol PP Kota Tasikmalaya
Direktur Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya, Dr Dini Mariani SKep Ners MKep menjelaskan, pihaknya setiap tahun selalu terpilih untuk mendapatkan penilitian dari Konsorsium Penelitian Riset Unggulan Pendidikan Tinggi (KRUPT).
"Alhamdulillah kami selalu terpilih, dan ini luar biasa. Dari kita (hasil inovasi Poltekkes Kemenkes Tasilmalaya, Red) terpilih tiga. Kami langganan setiap tahunnya mendapatkan skema penelitian ini," jelasnya.
"Alhamdulillah kami sudah berkontribusi untuk masyarakat dan membantu pemerintah juga kerjasama melalui BBPD provinsi, BPBD daerah, pusat krisis dan lain sebagainya," sambungnya.