TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Komisi Penanggulangan HIV/AIDS Kabupaten Tasikmalaya mencatat ada tiga kecamatan dengan kasus HIV/AIDS terbanyak, yaitu Kecamatan Singaparna dengan 55 kasus, Ciawi 45 kasus, dan Rajapolah 45 kasus.
Ketua KPA Kabupaten Tasikmalaya, Soni Syarif Hanani, menyatakan bahwa saat ini kasus HIV/AIDS paling banyak tercatat di tiga kecamatan tersebut.
"Data yang masuk adalah Singaparna 55 kasus, Ciawi 45 kasus, dan Rajapolah 45 kasus," katanya saat dihubungi radartasik.com, Kamis 11 Juli 2024.
Secara keseluruhan, hingga Mei 2024, tercatat 718 kasus HIV/AIDS. Rinciannya adalah 219 kasus AIDS dan 499 kasus HIV.
BACA JUGA:Pengusaha Tekstil Dukung Ivan Dicksan di Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya
"Untuk kelompok umur yang terpapar, diantaranya kelompok umur 20-29 tahun: 283 kasus dan kelompok umur 30-39 tahun: 253 kasus," terang Soni.
Dari Januari hingga Mei 2024, HIV/AIDS ditemukan pada kelompok Laki-Laki Suka Laki-Laki (LSL) sebanyak 11 orang, ibu hamil (Bumil) sebanyak 4 orang, dan heteroseksual sebanyak 18 orang.
"Yang sudah meninggal dunia akibat HIV/AIDS secara kumulatif dari tahun 2004 sampai Mei 2024 sebanyak 95 orang, dan tanpa keterangan 112 kasus," bebernya.
Soni menyebut bahwa kasus HIV dan AIDS di Kabupaten Tasikmalaya terutama disebabkan oleh perilaku seksual berisiko. "Rata-rata tertular karena seksual yang berisiko. Dan dari jarum suntik sudah tidak ada," tambahnya.
BACA JUGA:Dorongan Sistem Zonasi PPDB di Kota Tasikmalaya Perlu Evaluasi Mengungat
Soni menandaskan, bahwa data tersebut merupakan hasil dari laporan dan temuan saat pemeriksaan di tempat pelayanan seperti Puskesmas. Bagi pasien dengan HIV/AIDS biasanya langsung dirawat atau diberikan penanganan.
"Sekarang sudah ada delapan Puskesmas yang disiapkan untuk memberikan pelayanan untuk kasus HIV/AIDS," tandasnya.