Pada Zaman Yunani dan Romawi, papan hitung terbuat dari batu dan logam, seperti Sempoa Tangan Romawi.
Abad Pertengahan
Pada Abad Pertengahan, sekitar 500 M hingga 1400 M, alat hitung seperti Apices, Papan Koin, dan Papan Garis digunakan.
Pada masa ini, kayu adalah bahan utama untuk membuat papan hitung, dan penempatan manik-manik berganti dari vertikal ke horizontal.
Namun, penggunaan papan hitung mulai berkurang seiring dengan popularitas aritmatika yang menggunakan tulisan angka di Eropa Barat sekitar akhir Abad Pertengahan.
Pada tahun 1500, papan hitung sudah tidak digunakan lagi.
Zaman Modern
Sempoa dalam catatan sejarah pertama kali digunakan sekitar tahun 1200 M di Tiongkok.
Alat ini terbuat dari kayu dengan penyokong logam. Sempoa Tiongkok klasik memiliki 2 manik pada bagian atas dan 5 manik pada bagian bawah setiap bilahnya.
Penggunaan sempoa atau Suan Pan tidak terbatas pada tugas-tugas penting di istana, tetapi juga digunakan oleh rakyat biasa dalam kegiatan sehari-hari.
Sempoa menjadi salah satu alat hitung utama di China, digunakan oleh para ahli matematika, pedagang, dan calon pegawai administrasi.
Kemampuan hitung cepat dengan sempoa sangat dihargai dan dianggap sebagai keahlian yang penting.
Namun, entah itu sempoa atau alat hitung lainnya hanya merupakan alat bantu teknis ketika seseorang melakukan kegiatan menghitung.
Sempoa pada masa lalu tidak bisa diartikan sama seperti kalkulator yang kita kenal selama ini.