RADARTASIK.COM – Mantan pemain Antonio Paganin merasa yakin bahwa Inter Milan lebih memilih menjual Lautaro Martinez daripada memenuhi tuntutan gajinya.
Agen Lautaro Martinez dan manajer Inter Milan diketahui telah mengadakan pertemuan tatap muka pertama untuk membahas pembaruan kontrak penyerang tersebut.
Menurut laporan dari La Gazzetta dello Sport edisi online, pertemuan ini tidak berlangsung di markas Nerazzurri, melainkan di salah satu hotel di pusat kota Milan, jauh dari pandangan publik.
Kedua belah pihak memiliki niat untuk berdialog demi mencapai kesepakatan, namun masih ada jarak antara penawaran dan permintaan.
BACA JUGA:Kereta Pasundan Dilempari Batu di Surabaya, Pelaku Masih Diburu, Terancam 15 Tahun Penjara
Sebagai kapten Inter Milan, Lautaro meminta kenaikan gaji hingga €12 juta, dengan rencana untuk meningkatkannya menjadi €16 juta di musim berikutnya.
Bagi Inter Milan, angka tersebut dianggap terlalu tinggi, dan para manajer Oaktree tidak berniat melebihi €10 juta.
Rombongan Lautaro Martinez dan manajemen Inter Milan akan bertemu kembali dalam beberapa hari ke depan, setelah pertemuan Dewan Direksi klub yang dijadwalkan pada hari Selasa mendatang.
Situasi perpanjangan kontrak Lautaro Martinez yang berlarut-larut kemudian mendapat tanggapan dari Antonio Paganin ketika menjadi bintang tamu di Radio TMW.
BACA JUGA:Jose Mourinho Memulai Petualangan Baru di Fenerbahce Turki
Paganin berpendapat bahwa masa depan Lautaro Martinez sudah cukup jelas karena Inter Milan harus mematuhi parameter keuangan yang telah ditetapkan untuk menghindari risiko kembali ke jurang utang.
Menurutnya, jika situasi perpanjangan kontrak Lautaro Martinez tidak dapat diselesaikan dengan kesepakatan yang sesuai, maka klub kemungkinan besar akan mempertimbangkan untuk menjualnya ke klub lain.
“Saya pikir situasinya sudah jelas. Saat ini ada parameter yang harus diikuti dan kita tidak boleh melampauinya, jika tidak, hal ini berarti kembali ke jurang utang,” kata Paganin, dikutip dari Tuttomercato.
“Dan semuanya bisa berdampak pada perekonomian," lanjutnya.
"Ada aturan untuk mengejar pemulihan, dalam kasus ini jika tidak terjadi kesepakatan, akan diakhiri dengan transfer sang pemain," pungkas Paganin.