RADARTASIK.COM - Tari Jaipong adalah tarian lokal dari Jawa Barat yang terkenal hingga ke mancanegara, tarian ini mulai dikembangkan sejak 1960an.
Dilansir dari situs kemendikbud, bahwa berbicara sejarah tari jaipong tak bisa dilepaskan dari dua sosok seniman asal sunda yaitu Gugum Gumbira dari Bandung dan H. Suwanda dari karawang.
Gugum sangat mengagumi dan mengapresiasi kemampuan Suwanda dalam memukul gendangnya dengan energi, dinamika, dan ciri khasnya yang unik.
Akhirnya, Gugum Gumbira memutuskan untuk mengajak Suwanda bergabung dalam grup tari yang dipimpinnya, yaitu Jugala Grup.
BACA JUGA: Polemik Tarif Jogging Track Stadion Dadaha Kota Tasikmalaya Tuntas, Kembali Digratiskan
BACA JUGA: Donnarumma Menangis PSG Disingkirkan Dortmund, Wasit Daniele Orsato Batal Berikan Penalti
Kehadiran Suwanda di Jugala Grup mendorong Gugum Gumbira untuk menciptakan tarian-tarian baru yang menggabungkan unsur-unsur tradisional.
Tarian-tarian kreasi baru yang diciptakan oleh Gugum Gumbira pada awalnya disebut "ketuk tilu perkembangan".
Hal ini karena tarian tersebut didasarkan pada pengembangan tarian ketuk tilu yang ada.
Hasil karya tari Gugum Gumbira ini masih sangat terasa dipengaruhi oleh ibing ketuk tilu, baik dalam segi koreografi maupun musik pengiringnya.
BACA JUGA: Kemenag Memberangkatkan 437 Petugas Haji Indonesia, Termasuk 108 Petugas Kesehatan
Namun dalam perkembangannya, tarian tersebut menjadi populer dengan sebutan jaipong.
Menurut Gugum Gumbira, yang dilansir dari chanel youtube indonesia kaya, penamaan jaipong itu diambil dari bunyi tepak kendang "Blak Ting Pong" menjadi jaipong.
Pada akhir tahun 1970an, tarian khas sunda ini menjadi populer karena gerakan yang energik, musik yang menggembirakan, dan keindahan keseluruhannya.