Ingin Tahu Geografis Pulau Jawa Kuno? Ini Catatan Perjalanan Abad ke-16 dalam Naskah Bujangga Manik

Jumat 03-05-2024,13:50 WIB
Reporter : Denden Rusyadi
Editor : Usep Saeffulloh

BACA JUGA: Bayer Leverkuen Tekuk AS Roma 2-0, Xabi Alonso: Treble Sudah Dekat

BACA JUGA: Resmi, Masa Jabatan Kades Bisa Sampai 16 Tahun dalam Aturan Baru yang Diteken Presiden Jokowi

Deskripsi Geografis dalam Perjalanan Bujangga Manik

Naskah Bujangga Manik mencakup deskripsi rinci tentang berbagai tempat yang dikunjunginya dalam perjalanan mengelilingi Pulau Jawa Kuno. 

Naskah tersebut menyebutkan sekitar 450 yang terdiri dari nama tempat, sungai, dan gunung. 

Bujangga Manik mencatat dengan teliti nama-nama tempat yang dilewatinya, seperti Tajur Nyanghaalang, Engkih Sungai Ciliwung, dan sejumlah tempat lainnya di kawasan Sunda kuno. 

Perjalanan spiritual Bujangga Manik sampai melewati Sungai Citarum dan Sungai Cipali. Dituturkan bahwa setelah melewati Sungai Cipali, ia mengunjungi kawasan Jawa, salah satunya Pemalang. 

Dalam perjalanan keduanya, Bujangga Manik mengembangkan pengembaraannya hingga mencapai pulau Bali melalui wilayah Jawa Timur.

Beberapa gunung disebutkan dalam naskahnya, antara lain Gunung Mahameru dan Gunung Brahma.

Bahkan di dekat Gunung Mahameru, disebutkan terdapat 3 mandala yang merupakan tempat ibadah.

Catatan yang detail ini memberikan gambaran mendalam tentang perjalanan Bujangga Manik, menghubungkan berbagai tempat yang dia jelajahi.

Dan tentunya memberi kita informasi berharga tentang kondisi geografis pulau jawa pada abad ke-16 dan keadaan masyarakat pada masa itu.

Naskah Bujangga Manik mengandung banyak pesan dan makna yang mendalam. 

Perjalanan spiritual pangeran Jaya Pakuan atau Bujangga Manik mengajarkan nilai-nilai kearifan kuno.

Naskah Bujangga Manik merupakan harta karun budaya nusantara yang tak ternilai harganya. 

Upaya pelestarian dan penelitian lebih lanjut terhadap naskah ini menjadi perhatian utama para cendekiawan dan peneliti saat ini.

Kategori :