TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Stasiun Geofisika Klas 1 Bandung pada Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (MBKG) menggelar sekolah lapangan gempa dan tsunami.
Sekolah lapangan gempa dan tsunami dilaksanakan di Desa Cikwungading Kecamatan Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat, Sabtu 27 April 2024.
Ratusan peserta sekolah lapangan mendapatkan pengetahuan kebencanaan mengenai penyelamatan masyarakat jika terjadi gempa dan tsunami akibat lempengan megathrust patah.
Pada kesempatan tersebut, BMKG memprediksi jika megatrust patah di Pantai Cipatujah, maka berpotensi terjadi gempa dengan kekuatan 8,7 SR dan disusul tsunami 11 hingga 15 meter.
BACA JUGA: Kantor Wali Kota Tasikmalaya Didemo Buruh saat May Day Terkait Upah
Berapa prakiraan kecepatan tsunami sampai ke Cipajutah jika lempengan megathrust patah?
Masih berdasarkan analisa BMKG, hanya dalam hitungan kurang dari 23 menit, tsunami bisa sampai ke Pantai Cipatujah.
Plt Deputi Geofisika BMKG Pusat Hanif Andi Nugraha mengaku terus memantau lempengan megathrust di pantai Cipatujah Kabupaten Tasikmalaya terlebih saat ini sering terjadi gempa.
Terbaru gempa bumi berpusat di Kabupaten Garut pada Sabtu 27 April 2024. Gempa Garut berkekuatan 6,2 magnitudo terjadi di kedalaman 10 km.
BACA JUGA: Besok HP Vivo V30e 5G Akan Diluncurkan 2 Mei 2024, Simak Spesifikasi Unggulan dan Harganya
BACA JUGA: Tiga HP Nokia Terbaru 2024 Rilis Bulan Mei, Simak Spesifikasi dan Harganya, Mana yang Anda Tunggu!
Dia menyebut bahwa gempa Garut tersebut terjadi akibat deformasi batuan Indonesia-Australia yang masuk batuan benua Asia. Tumbukkan batuan menjadi patah hingga menyebabkan gempa di Kabupaten Garut.
”Melihat itu, potensi gempa yang disebabkan oleh lempengan megathrust bisa terjadi kapan saja,” katanya.
Meski hingga saat ini kejadian gempa tidak bisa diprediksi waktunya, potensi gempa yang disusul dengan gelombang tinggi bisa saja terjadi di pesisir laut Cipatujah, Tasikmalaya.