Pengalaman ini memberinya pemahaman yang dalam tentang dinamika kekuasaan dan dampaknya terhadap masyarakat.
BACA JUGA: Pilkada 2024 Kota Tasikmalaya, Dicky Candra Terus Bergerak Wujudkan Niat Mengabdi di Tanah Kelahiran
BACA JUGA: Zalnando Jadi Starter Setelah 1,5 Tahun Diistirahatkan, Ini Harapannya di Dua Laga Sisa Persib
Ibnu Khaldun meninggal pada tahun 1406 di Kairo, Mesir, tetapi warisannya tetap hidup dalam karya-karya monumentalnya.
Karya-karya Ibnu Khaldun menjadi acuan penting bagi para ilmuwan dan peneliti dalam memahami peradaban, sejarah, dan sosiologi.
Secara keseluruhan karya-karya ibnu Khaldun terdiri dari 3 judul, pertama kitab Muqoddimah yang merupakan pengantar untuk seluruh aspek yang dibahas.
Kedua, kitab Al Ibrar yang merupakan isi pembajasan utamanya, dan ketiga adalah Kitab At Tarif yang merupakan bagian terakhir, yang oleh orang-orang barat sering disebut aebagai otobiografi.
Ketiga kitab tersebut merupakan satu keaatuan yang saling terkait. Namun, yang membuat ibnu khaldun terkenal adalah karya pertamanya yang monumental yaitu kitab muqoddimah.
Ibnu Khaldun meninggal pada usia 74 tahun pada tahun 1406 di Kairo, Mesir. Selama berabad-abad, karya-karyanya yang bernilai itu telah menjadi rujukan penting dan memberikan sumbangsih yang sangat besar dalam ilmu pengetahuan di dunia.
Ibnu khaldun merupakan salah seorang intelektual dan filsuf muslim yang brilian.
Peninggalannya dalam sejarah pemikiran masih dipegang dan dijadikan referensi penelitian bahkan sampai sekarang.
Dengan kepandaian serta pemikirannya yang mendalam, Ibnu Khaldun telah memberikan kontribusi yang luar biasa terhadap pemahaman kita tentang sejarah, sosial, ekonomi dan politik.