RADARTASIK.COM – Israel setengah hati serang Iran dan cuma pakai 3 drone kecil karena takut konflik akan meluas dan bisa membuat Hizbullah bergabung dengan perang tersebut.
Jenderal Cadangan Yisrael Ziv, dalam wawancara dengan radio lokal, menjelaskan bahwa serangan tersebut merupakan sebuah pesan kepada Iran bahwa Israel tidak berniat untuk terlibat dalam konflik yang sulit dengan Teheran.
Ia menegaskan bahwa meskipun serangan besar Iran gagal, serangan kecil Israel berhasil menembus pertahanan dan merusak situs-situs sensitif di Iran, menunjukkan kemampuan mereka dalam mencapai target vital.
“Serangan tersebut hanyalah sebuah pesan kepada Iran, menegaskan bahwa Israel tidak tertarik pada perang, atau perang dengan Iran bukanlah cerita yang mudah,” kata Jenderal Cadangan Yisrael Ziv dilansir dari Al-Quds Al-Arabi.
BACA JUGA:Bupati Ciamis Lakukan Rotasi Mutasi Massal Jelang Jabatannya Habis, Andang Firman Triyadi Jadi Sekda
“Serangan besar Anda gagal, sedangkan kami berhasil meluncurkan serangan kecil yang berhasil menembus pertahanan Anda dan merusak situs-situs sensitif di Iran,” lanjutnya.
Di sisi lain, dalam wawancara dengan Hebrew Public Radio, mantan penasihat keamanan, Jenderal Cadangan Giora Eiland, menyatakan ketidakpuasannya terhadap respons Israel yang hanya menggunakan drone kecil yang diaktifkan dari dalam Iran, bukan pesawat tempur.
Namun, ia menekankan bahwa serangan kecil ini tetap memberikan pesan yang efektif dalam menahan Iran, terutama dengan dukungan Israel dari negara-negara Arab dan Barat.
Responsnya terbatas, dan menggunakan drone kecil yang diaktifkan dari dalam Iran, bukan pesawat tempur Israel,” ujar Jenderal Cadangan Giora Eiland.
Tentara Israel, seperti yang dilaporkan oleh Hebrew Channel 12, memperkirakan bahwa serangan terhadap Iran telah berakhir, tetapi mereka tetap waspada.
Sementara itu, Axios mengutip pejabat Amerika yang memperingatkan bahwa eskalasi dengan Iran tidak akan menguntungkan kepentingan Amerika dan Israel.
Dukungan terhadap respons terbatas oleh banyak warga Israel juga terlihat dari hasil jajak pendapat baru-baru ini di Universitas Tel Aviv.
Israel menunjukkan keengganannya terlibat dalam eskalasi konflik, khawatir akan keterlibatan Hizbullah, dan Netanyahu cenderung menghindari konfrontasi militer, menyadari keterbatasan dalam menghadapi Iran.