Karena pada tahun 2023 sebanyak 4.133 orang berkunjung ke Kawah Galunggung dan 8.838 orang ke Cipanas Galunggung.
BACA JUGA: Peran Besar Kusir Delman Terhadap Arus Lalu Lintas di Kabupaten Garut ketika Libur Lebaran 2024
BACA JUGA: Masuk Bursa Calon Bupati Tasikmalaya dari Gerindra, Begini Respons KH Atam Rustam
"Tingkat kunjungan rata-rata turun kang, sekitar 10 persen dibanding tahun kemarin 2023," kata Sumarsono
Sumarsono menyebut, penurunan pengunjung dalam kunjungan wisata itu karena berbagai faktor, di antaranya ekonomi masyarakat yang belum stabil dampak dari tahun politik dan kenaikan harga bahan pokok.
Selain itu, banyaknya destinasi wisata di tempat lain yang lebih menjanjikan dengan fasilitas lengkap.
"Faktor waktu libur Lebaran tahun ini lebih sebentar, dibandingkan dengan Lebaran tahun sebelumnya," ujar dia.
Jika dibandingkan dengan tingkat kunjungan di hari biasa atau akhir pekan, terjadi kenaikan, karena biasanya wisatawan ke objek wisata Gunung Galungung sekitar 250 sampai 400 pengunjung.
Dengan penurunan itu, ke depan pengelola objek wisata Gunung Galunggung akan melakukan inovasi untuk bisa menarik lebih banyak pengunjung.
Salah satu caranya yaitu dengan menambah wahana atau tempat rekreasi menarik lainnya di Galungung.
Salah satunya area glamping yang menyuguhkan suasana alam dengan nyaman.
"Insyaallah kita ingin buka glamping," ujar dia.
Untuk menikmati wisata alam pemandangan kawah bekas letusan Gunung Galungung yang bisa dilihat dari puncak dan pemandian air panas alami, pengunjungnya hanya dikenakan tiket masuk yang cukup terjangkau yakni untuk ke kawasan wisata kawah Rp 15.000 per orang, sedangkan wisata air panas Rp 20.000 per orang, dan anak-anak Rp10.000 per orang.
Kemudian parkir roda dua Rp2.000, dan roda empat Rp5.000.