Selain itu, hutan mangrove juga punya potensi besar menjadi destinasi wisata. Ekowisata yang berkelanjutan di hutan mangrove dan sekitarnya dapat menciptakan peluang ekonomi tambahan bagi warga, melalui penyediaan layanan wisata, seperti tur alam, pengamatan burung, dan kegiatan petualangan lainnya.
Salehuddin menyatakan, Pemerintah Kampung Dumaring sudah memasukkan program pelestarian hutan mangrove ke dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Kampung (RPJMK) tahun 2023-2029. Areal mangrove di Kampung Dumaring, yang membentang sepanjang pesisir sejauh 5,5 km, ini sudah ditetapkan sebagai Kawasan Lindung Kampung melalui Peraturan Kampung.
Pada kegiatan penanaman perdana bibit pohon bakau yang melibatkan siswa SDN 001 Dumaring, Salehuddin turut hadir dan memberikan arahan.
Kepala Kampung Dumaring, Salehuddin, menyampaikan arahan kepada murid-murid SDN 001 Dumaring di lokasi pembibitan mangrove sebelum melakukan penanaman perdana di Kawasan Mangrove Dumaring, Sabtu, 9 Maret 2024.-Soni Herdiawan-Radar Tasikmalaya TV
Dia menilai, pelibatan anak-anak siswa sekolah dasar dalam kegiatan penanaman bibit pohon bakau sangat bagus. Melalui partisipasi dalam penanaman pohon bakau, anak-anak dapat belajar tentang pentingnya hutan mangrove sebagai habitat yang unik dan penting bagi keberlanjutan lingkungan. Mereka dapat memahami peran penting pohon bakau sebagai penjaga ekosistem pesisir dan pelindung pesisir dari abrasi pantai.
BACA JUGA:Pemerintah Kampung Dumaring Mengikuti Program Kampung Iklim, Penanaman Mangrove Jadi Bahan Penilaian
Melalui kegiatan penanaman pohon bakau, anak-anak dapat memperoleh pengalaman praktis tentang proses pertumbuhan dan perawatan bakau. Hal ini dapat mengembangkan keterampilan praktis mereka serta memberikan wawasan tentang bagaimana pelestarian lingkungan dapat dilakukan secara langsung.
Anak-anak juga dapat belajar tentang kolaborasi antara berbagai pihak dalam menjaga lingkungan dan bagaimana partisipasi mereka dapat memberikan dampak positif bagi lingkungan.
”Kegiatan ini mengenalkan secara langsung kepada anak-anak bahwa Dumaring itu punya potensi alam yang besar,” terang Salehuddin.
Anggota Tim Restorasi Mangrove Dumaring, Agus Saptanudin, mengungkapkan, hingga Kamis, 21 Maret 2024, jumlah bibit pohon bakau yang telah ditanam di Kawasan Mangrove Dumaring telah mencapai 27.000 bibit. Bibit pohon yang ditanam adalah dari spesies Rhizophora mucronata (nama lokal di Indonesia: bakau hitam, bakau minyak, bakau tulen, bakau kurap).
BACA JUGA:Jaga Kelestarian Hutan Mangrove, Warga Kampung Dumaring Melakukan Tanam Perdana Bibit Pohon Bakau
Dia menambahkan, bibit pohon bakau sebanyak 27.000 tersebut ditanam di areal seluas satu hektare dari total areal yang akan direstorasi seluas 47,7 hektare.
Agus menyatakan, hingga akhir tahun 2024, Program Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring telah menargetkan sekurangnya 415.000 bibit pohon bakau tertanam di Kawasan Mangrove Dumaring. ”Rata-rata per bulan 30.000 bibit tertanam,” ujar anggota Tim Restorasi Mangrove Dumaring yang juga anggota Kelompok Peduli Lingkungan Pantai Selatan (KPL Pansela), Kebumen, Jawa Tengah, itu.
Penanggung Jawab Program Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring, Sujatnika.-Soni Herdiawan-Radar Tasikmalaya TV
Penanggung Jawab Program Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring, Sujatnika, menerangkan lingkup Program Kolaborasi Konservasi Mangrove Dumaring mencakup seluruh bagian dari Kawasan Mangrove Dumaring dengan luas keseluruhan 447 hektare.