RADARTASIK.COM – Diego Godin mengakui bahwa para penggemar Atletico meremehkan Inter Milan, bahkan berpikir bahwa mereka bisa menang dengan mudah saat membahas pertemuan pertama kedua tim di San Siro sebelumnya.
Dalam wawancara dengan La Gazzetta dello Sport, Godin, yang pernah bermain untuk Atletico Madrid dan Inter Milan, mengulas duel kedua tim dalam leg kedua di Wanda Metropolitano.
Menurutnya, dalam pertandingan pertama, para penggemar Atletico melakukan kesalahan dengan meremehkan Inter Milan, yang dianggapnya sebagai salah satu tim terbaik di Eropa.
"Pertandingan agak seperti yang saya duga. Inter sedang berada dalam momen yang sangat bagus. Dari jauh, saya merasa bahwa tim Inzaghi di Spanyol dianggap rendah, bukan oleh Cholo (Simeone) tetapi oleh dunia Colchonero (penggemar Atletico)," kata Godin seperti dikutip dari Tuttomercato.
"Ada yang berpikir bahwa Atletico bisa menang, bahkan dengan mudah, tetapi tentu saja tidak begitu," lanjutnya.
"Secara skuad, Inter termasuk yang terbaik di Eropa, sangat seimbang dan sangat terlatih,” tambahnya.
“Mereka telah bekerja selama bertahun-tahun dengan gagasan yang sangat jelas, dengan sistem permainan yang tepat yang telah ditingkatkan dari waktu ke waktu berkat penambahan pemain yang tepat dan berhasil," paparnya.
"Itu merupakan pertandingan yang sulit bagi Atletico, Inter berhasil mengambil alih kendali dan menciptakan peluang, bermain secara langsung dan tegas, dan Atletico tidak mampu menghentikan lawan, jelas Inter mendominasi," terangnya.
BACA JUGA:Olahraga saat Puasa Ramadhan Wajibkah? Ini Saran Pelatih Senam Aerobik Kota Banjar
Dalam leg kedua nanti, Godin sangat yakin Atletico Madrid akan mencoba mengambil kendali permainan dan berusaha untuk melakukannya.
Ia juga menyarankan agar Atletico mencoba menekan lebih tinggi dan berusaha mencuri bola di zona-zona krusial di lapangan lawan untuk menciptakan peluang gol.
Godin menegaskan bahwa Atletico Madrid tidak bisa berspekulasi dan harus tampil menyerang karena sudah kalah 1-0 dalam leg pertama di San Siro.
"Atletico harus mengambil alih permainan, dan mereka akan mencoba melakukannya," ujarnya.
"Saya tidak berbicara tentang dominasi permainan atau peluang, tetapi tentang kontrol emosional, perasaan, menjadi lebih langsung, vertikal, menekan lebih tinggi, dan mencuri bola di zona-zona krusial di lapangan lawan untuk menciptakan peluang gol," tuturnya.