"Data tersebut dari 3 SD. Jadi usai konsumsi makanan ringan itu anak-anak merasa mual dan pusing," katanya, Kamis 29 Februari 2024.
Data tersebut didapat pihaknya setelah melakukan penelusuran langsung ke 3 sekolah dan ada penambahan jumlah anak yang diduga keracunan.
Pihaknya bersyukur anak-anak tersebut kini dalam keadaan sehat dan sudah bersekolah kembali seperti biasa.
Hal itu berkat kesigapan dan kesadaran dari guru dan orang tua murid masing-masing menangani dan melaporkan temuan tersebut ke pihak Puskesmas.
"Kejadian ini (dugaan keracunan, Red) tidak hanya terjadi di Banjar saja tapi di daerah lain, seperti yang sempat viral," jelasnya.
Imbas kejadian tersebut pihaknya telah dapat sampel jenis makanan ringan yang diduga penyebab kini puluhan murid keracunan.
Untuk selanjutnya, sampel tersebut akan dikirim ke Labkesda dilakukan pengecekan guna memastikan benar tidak penyebab anak-anak mual dan muntah usai mengkonsumsi jajanan makanan ringan.
"Kita langsung membuat surat edaran, agar anak-anak lebih berhati-hati lagi untuk tidak jajan sembarangan," pungkasnya.