RADARTASIK.COM – Hakan Calhanoglu mengatakan, "Saya termasuk dalam 5 playmaker terbaik di dunia, dan tidak ada yang bisa meniru cara saya mencetak gol."
Dalam wawancara eksklusif dengan DAZN, gelandang Inter Milan itu membahas berbagai topik, termasuk reaksi skeptis banyak orang saat ia mengklaim sebagai salah satu dari 5 playmaker terbaik di dunia.
Namun, ia yakin dapat membuktikan klaimnya tersebut karena merasa tak ada pemain lain yang bisa mencetak gol dengan cara yang ia lakukan.
"Musim lalu, saya menyatakan diri sebagai salah satu dari lima playmaker terbaik di dunia, dan tidak ada yang percaya. Tapi saya percaya pada diri saya sendiri, saya mengenal kualitas saya dan tidak takut pada siapapun," kata Hakan Calhanoglu dikutip dari Tuttomercato.
BACA JUGA:Wow! 99 Persen Total Transaksi BRI Dilakukan Secara Digital
"Gol-gol yang saya ciptakan, tidak ada yang bisa menyamainya. Saya tidak mencetak gol dari jarak satu meter, tapi dari jarak jauh, mungkin dari tendangan bebas. Saya melakukan hal-hal sulit," klaimnya.
Hakan Calhanoglu kemudian membahas Simone Inzaghi, pelatih yang menurutnya tidak banyak bicara tetapi memiliki hati yang hangat terhadap para pemainnya.
Ia mengakui berterima kasih kepada Inzaghi karena membantunya menemukan performa terbaiknya setelah diberi peran baru sebagai playmaker di depan para pemain bertahan Inter Milan.
"Saya selalu berbicara baik tentangnya. Inzaghi memanggil saya untuk datang ke sini setelah Kejuaraan Eropa. Saya berterima kasih padanya," ucap Calhanoglu.
BACA JUGA:Pelapor Tak Kunjung Penuhi Panggilan, Bawaslu Kota Banjar Lakukan Kajian Dugaan Politik Uang Caleg
"Dia menempatkan saya di posisi itu. Dia pantas mendapatkannya, dia adalah orang yang tidak banyak bicara tetapi memiliki hati yang hangat terhadap para pemain,” akunya.
“Dia tahu cara berinteraksi. Jika kita melihat perjalanan kami dari tahun pertama, kami telah berkembang bersama dengan baik, kami para pemain juga menyadarinya," lanjutnya.
Terakhir, Calhanoglu mengungkapkan bahwa ia menolak tawaran menggiurkan dari klub Arab Saudi karena cintanya pada Inter Milan dan rasa terima kasihnya kepada klub yang membantunya bangkit kembali.
"Saya menolak tawaran dari Arab Saudi, saya mencintai Inter. Ketika saya tiba di sini, Ausilio, pelatih, dan rekan-rekan setim memberi saya banyak bantuan. Ini adalah keluarga besar," ujarnya.
"Lalu saya datang secara gratis, pada akhirnya klub yang selalu memutuskan. Saya sudah mengatakan bahwa keputusannya ada pada mereka, tetapi saya ingin tetap di sini," terangnya.