Kenapa Puting Beliung Rancaekek Disebut Badai Tornado? Ini Kata Pakar BRIN soal Ciri-Ciri Badai Tornado

Kamis 22-02-2024,13:30 WIB
Reporter : Usep Saeffulloh
Editor : Usep Saeffulloh

Perbedaan Puting Beliung dengan Tornado

Adapun perbedaan puting beliung dengan Tordano, kata Erna, bisa dilihat dari durasi waktunya.

BACA JUGA: Bobotoh Tenang, Persib Sudah Kantongi Taktik Barito Putera, Bojan Hodak Ingatkan Hal Ini kepada Anak Asuhnya

BACA JUGA: Lenovo Yoga Slim 7i Pro X Kombinasi Sempurna Antara Keanggunan dan Ideal untuk Pekerja Kantoran

Menurutnya, angin puting beliung di Indonesia biasanya tak kurang lebih dari 10 menit.

"Selain itu juga durasi. Dalam kasus puting beliung yang biasa terjadi di Indonesia, hanya sekitar 5-10 menit.

"Itu pun sudah lama banget. Hanya ada satu kasus yang tidak biasa ketika puting beliung terjadi dalam durasi 20 menit di Cimenyan pada 2021," paparnya.

Hanya saja, skala badai tornado jauh lebih besar dan dapat menyebabkan kerusakan lebih parah.

Oleh karena itu Erna mengatakan BRIN akan melakukan riset, rekonstruksi hingga investigasi terkait tornado Rancaekek.

"Kami tim periset dari BRIN secepatnya akan melakukan rekonstruksi dan investigasi tornado Rancaekek," bebernya.

Adapun ciri-ciri Tornado yaitu memiliki efek lebih besar dari puting beliung.

"Efek tornado: beda dengan puting beliung, tornado punya skala kekuatan angin lebih tinggi dan radius lebih luas.

"Angin tornado minimal kecepatan anginnya mencapai 70 km/jam.

"Dalam kajian kami di BRIN, angin puting beliung terkuat: 65 km/jam," terangnya.

Seperti diketahui bahwa fenomena dahsyat menghantam Rancaekek dan Sumedang, Jawa Barat pada Rabu, 21 Februari 2024.

Masyarakat dikejutkan dengan munculnya pusaran angin dengan skala besar.

Kategori :