Karna yang lengah tidak sempat menghindar. Anak panah pun menancap ke lehernya.
Gugurlah Adipati Karna.
Pasukan Pandawa bersorak gembira merayakan kemenangan itu.
BACA JUGA:Agen Mitra UMi BRILink Ini Selamatkan Masyarakat dari Jerat Rentenir
BACA JUGA:BOCOR, Curhatan Hati Bojan Hodak soal Kondisi Persib Pasca Libur Panjang: Ini Seperti Pramusim
Di sela gegap gempita dan kegembiraan Pandawa Lima, Dewi Kunti menangis berurai air mata.
Anak-anaknya heran mendapati ibu yang mereka cintai dan puja begitu bersedih.
Mereka bertanya apa sebab sang bunda bersedih begitu hebatnya.
Dewi Kunti tidak menjawab. Dia terus larut dalam tangisnya.
Menangisi Karna anak sulungnya.
Menangisi takdir yang tidak bisa dihindarinya. (*)