Jelas dia, kegiatan Prosiding Nasional ini adalah kali ke-IV yang digelar Poltekes Kemenkes Tasikmalaya dan dihelat setiap tahun secara rutin.
"Prosiding Nasional ini temanya sendiri adalah kolaborasi untuk memperkuat kegiatan pengabdian masyarakat. Jadi lebih kepenguatan kolaborasi pengabdian masyarakat di sekitar penyakit tidak menular," jelasnya.
Karena semua tahu, bahwa penyakit tidak menular di Indonesia ini cukup tinggi untuk persentasinya.
"Maka kami berdisuksi dengan para pakar yang menjadi narasumber. Yaitu Guru Besar UGM, Guru Besar UNS. Beliau memberikan arahan, trik-triknya dan itu terkini tentang apa yang bisa dilakukan para dosen ketika melalukan pengabdian di masyarakat," katanya.
Hasil diskusi ini memunculkan satu terobosan keilmuan yang bisa diterapkan pihaknya sebagai dosen untuk pengabdian masyarakat. Seperti ketika melakukan pengabdian masyarakat harus lebih dekat ke modernisasi.
"Jadi tak saja berupa hasil penelitian. Tapi juga penerapan dari hasil penelitian bisa dituangkan untuk kita publikasikan dan sampaikan di kegiatan pengabdian masyarakat melalui platform-platform digital media sosial yang saat ini sudah banyak sekali," tandasnya.
Jadi pihaknya harus mengikuti perkembangan zaman yang semakin maju dan lebih ke teknologi informasi. Dan penyampaiannya juga bisa melalui media sosial.
"Lalu membuat akronim yang dapat menggugah semangat sasaran kita di masyarakat luas. Agar mereka bisa lebih mengenali lagi tentang penyakit tidak menular," pungkasnya. (*)