BACA JUGA:Cegah Tindakan Kriminal, Polisi di Tasikmalaya Tingkatkan Patroli di Lokasi Objek Wisata
Agar muncang bisa diadukan, maka di atasnya harus disimpan bambu yang kanan kirinya dipegang oleh dua pemain sehingga pasti mencampur.
Setelah dua muncang terjepit dan posisinya tersusun secara vertikal, selanjutnya bambu penjepitnya dipukul oleh benda keras, biasanya menggunakan batu. Apabila salah satu muncang pecah maka dinyatakan kalah dan muncang yang bertahan dianggap sebagai pemenang.
3. Oray-orayan
Oray-orayan merupakan salah satu permainan favorit anak-anak di Jawa Barat. Bahkan, permainan oray-orayan telah dikenal di beberapa daerah namun dengan penamaan yang berbeda.
BACA JUGA:Dibanding libur Natal 2022, Jumlah Penumpang Kereta Api Meningkat 42 Persen
Oray-orayan biasanya dimainkan oleh 5 orang atau lebih dengan teknik permainannya yang cukup sederhana. Anak yang berjalan paling depan diartikan sebagai kepala oray (ular). Sementara itu, anak yang lainnya harus membuntutinya di belakang dengan cara berpegangan sambil menyanyikan lagu berbahasa Sunda oray-orayan.
4. Gatrik
Gatrik merupakan permainan tradisional khas Jawa Barat yang dikenal sebagai permainan tak kadal, pathil lele atau bentik.
Permainan gatrik dimainkan secara beregu dengan dua batang bambu sebagai peralatan utamanya.
Aturan dalam permainan gatrik sangat mudah sederhana. Masing-masing kelompok pemain memiliki tugas yang berbeda-beda. Kelompok pertama bertugas untuk melemparkan batu, sedangkan kelompok yang lain bertugas menangkap batu.
Apabila bambu berhasil ditangkap oleh tim lawan maka artinya pemain harus bertukar posisi. Nilai-nilai yang diajarkan pada permainan gatrik yaitu ketangkasan, kelincahan, dan kecepatan.
5. Bedil sorolok
Bedil sorolok merupakan permainan tradisional yang menggunakan pelepah daun pisang sebagai peralatan utamanya. Pelepah pisang yang digunakan pada permainan bedil sorolok dibentuk hingga menyerupai senapan.