Makanya banyak orang tua yang tidak percaya ketika anaknya sudah ada di kantor polisi.
Para orang tua itu berkilah kalau perilaku anaknya selama ini baik-baik saja.
Ternyata ank-anak mereka yang jadi genk motor kadang pergi keluar rumah diam-diam. Menyelinap saat orang tua mereka sudah lelap tidur.
Ada juga modus tidur di rumah teman satu sekolah karena ada kerja kelompok.
Ketika Kapolres Kota Tasikmalaya diestafetkan dari Iwan Imam Susilo kepada AKBP Noffan Widyayoko, penangangan genk motor semakin diintesifkan.
BACA JUGA:58 KM dari Pangandaran Nikmati Pesona Sunset dari Atas Pantai Karangtawulan, Bikin Melow yang Galau!
BACA JUGA:Traveloka Dorong Pariwisata Berkelanjutan di Bali, Bandung dan Yogyakarta
Noffan bersama ulama dan ormas di Kota Tasikmalaya bahu membahu melakukan penjagaan kota. Menutup celah masuk dan membatasi ruang gerak genk motor.
Ketika ada anggota genk motor yang tertangkap, ternyata anak salah seorang pejabat di Kota Tasikmalaya. Masih belia anak SMP.
Sang pejabat sempat protes anaknya disebut genk motor. Sebab sepengetahuannya anaknya berperilaku baik.
Noffan kemudian menyuruh anak genk motor itu bicara di depan bapaknya. Bagaimana dia keluar rumah diam-diam.
Tidak hanya itu, Kapolres Kota Tasikmalaya Noffan Widyayoko meminta sang anak menunjukkan apa yang tersimpan di dalam dompet kepada bapaknya.
Ternyata terselip alat kontrasepsi. Menangislah sang bapak yang pejabat di Kota Tasikmalaya itu.
Noffan juga mengungkapkan anak-anak genk motor itu.mendapatkan miras di sekitaran sekolahnya.
Miras itu sudah dikemas dalam plastik. Mereka meminumnya memakai pipet sehingga seperti sedang mengonsumsi minuman jajanan biasa.