Pernah Bertugas di Tasikmalaya, Ini Perjalanan Hidup Mayjen TNI Farid Makruf yang Dilantik Jadi Kaskostrad

Rabu 13-12-2023,16:18 WIB
Reporter : Noor Arief Prasetyo
Editor : Usep Saeffulloh

Mutasi tersebut berdasarkan Surat Keputusan (SK) Panglima TNI Nomor Kep/1384/XI/2023 Tentang Pemberhentian dari dan Pengangkatan dalam jabatan di lingkungan TNI. SK tersebut ditandatangani Panglima TNI Jenderal Agus Subiyanto pada Rabu, 29 November 2023.

Perjalanan Hidup Mayjen TNI Farid Makruf

Sementara dalam perjalanan hidup Mayjen TNI Farid Makruf, dia lahir di Desa Petrah, Kecamatan Tanah Merah, Kabupaten Bangkalan, Madura pada 6 Juli 1969. 

BACA JUGA: KAI Operasikan Kereta New Generation Jelang Nataru, Yuk Intip Keunggulannya

BACA JUGA: Honda Vario Riders Club Rayakan 17th Anniversary Bertekad Angkat Budaya Tradisional Jawa Barat

Di kemudian hari, pergaulan di tanah kelahirannya di Tanah Merah membuatnya cocok dengan karakter Korps Pasukan Khusus yang garang.

Farid Makruf terlahir dari keluarga pedagang kelontong di pasar Tanah Merah, sekitar 21 kilometer dari Bangkalan. 

Jadi sudah sejak kecil Farid Makruf sudah belajar memahami karakter masyarakat.

Karena pasar adalah universitas terbaik. Demikian dikatakan  budayawan Emha Ainun Nadjib. 

Di pasar lah, segala macam karakter orang bertemu.  

Berbekal kemampuan memahami karakter Masyarakat sejak kecil, hal itu dibawa Farid Makruf hingga menjadi komandan di beberapa satuan. 

Kemampuannya memahami karakter anak buah dan cepat tanggapnya atas kebutuhan anggota membuatnya akrab tapi tetap disegani.


Mayjen TNI Farid Makruf berkoordinasi dengan tentara negara sahabat saat latihan bersama. Foto: Penerangan Kodam V/Brawijaya---

Semasa remaja, Farid Makruf sudah sangat patuh pada orang tua.

“Ibu saya suka memberi pekerjaan mengantarkan pesanan orang pada saya. Kalau sekarang itu seperti Gosend ya. Ibu tinggal bilang, ‘Rid, antar barang pesanan orang ini. Pesanan ini bisa berupa beras, bumbu, telur, atau gula’,” tuturnya mengisahkan masa kecilnya. 

Soal Farid Makruf yang sangat patuh pada ibunya diakui oleh Dr. Mutmainah, adik kandungnya yang juga Dosen Sosiologi di Universitas Trunojoyo Madura.

Kategori :