Ganjar menceritakan bagaimana ia selalu menggandeng ulama dalam setiap keputusan politiknya. Banyak kebijakan baik yang diputuskan atas masukan dari ulama.
Misalnya kegiatan Jawa Tengah Bersholawat, mengumpulkan zakat ASN bersama Baznas, memberikan insentif guru keagamaan non formal, serta memberikan bantuan dan membantu pembangunan pondok pesantren.
"Maka dalam kesempatan ini saya berharap ada masukan yang disampaikan ke kami untuk pengembangan sektor keagamaan ke depan yang lebih baik. Saya akan sangat senang mendapat kritik, saran dan masukan," jelasnya.
"Saya bersama pak Mahfud akan berusaha mewujudkan hukum berjalan baik, pemerintahan yang baik dan tidak korupsi," timpalnya.
Pernyataan Ganjar itu mendapat respon positif dari para ulama se-Jawa Barat yang hadir. Mereka optimis, Ganjar mampu menjadikan Indonesia lebih baik khususnya di sektor keagamaan.
"Kami yakin pak Ganjar bisa membangun umat lebih berkualitas ke depan. Tidak hanya ilmu dan iman, namun juga keterampilan. Kami juga optimis Undang-Undang Pesantren akan berjalan di tangan pak Ganjar," tutur Pimpinan Ponpes Al Muhajirin, Kiai Abun Bunyamin.
Hal senada disampaikan Kiai Muin Abdurrahim, pengasuh Ponpes Miftahul Huda Al AzharJawa Barat.
Kiai Muin mengatakan, selama memimpin Jateng Ganjar telah membuktikan banyak hal dalam membangun masyarakat dan membangun agama.
BACA JUGA:Nahas, Seorang Pria di Kota Banjar Tewas Terserempet Kereta Api ketika Mencari Barang Bekas
"Kami melihat beliau telah melakukan hal baik di Jateng dan kami berharap itu bisa di bawa ke nasional jika kelak beliau mendapat amanat di tingkat nasional," pungkasnya.
Apalagi, lanjut Kiai Muin, wakil yang akan mendampingi Ganjar adalah Prof Mahfud yang juga dari kalangan pesantren.
Selain santri, Mahfud juga seorang ahli hukum yang memiliki ketegasan dan komitmen dalam hal penegakan hukum.
"Tentu ini akan membantu Pak Ganjar dalam menyukseskan program keagamaan, termasuk Undang-Undang Pesantren. Kami optimis Pak Ganjar dan Pak Mahfud bisa melaksanakan regulasi itu," harapnya. (*)