“Alhamdulillah sangat bersyukur, selama perawatan istri tidak ada obat yang dibeli dari luar. Semuanya sudah disediakan oleh rumah sakit dan gratis," tambahnya.
Diakuinya, sang istri pernah dirawat 12 kali menjalani berbagai perawatan medis yang kompleks dan semuanya ditanggung sepenuhnya oleh BPJS Kesehatan.
"Tidak hanya sekali atau dua kali, istri saya telah dirawat lebih dari 12 kali dan semua perawatan tersebut tidak ada biaya. Kami benar-benar merasa terlindungi dan terjamin," jelasnya.
Lanjut dia, istrinya mulai mengalami masalah kesehatan serius sejak 2013 lalu dan awalnya mual-mual dan sakit lambung.
Waktu itu saat menjalani pengobatan harus mengeluarkan uang untuk berobat yang jumlahnya tidak sedikit, sehingga terbesit untuk mendaftar menjadi peserta JKN.
"Alhamdulillah meski dari kelas 3, istri saya tetap mendapatkan pelayanan yang sesuai. Kalau ada kendala langsung didatangi petugas, terima kasih BPJS Kesehatan," tukasnya.
Menurut Sarkum, JKN adalah salah satu bentuk perhatian pemerintah terhadap kesehatan warganya meski harus membayar iuran secara mandiri setidaknya bisa membantu dan meringankan.
"Sebaiknya warga harus mengambil kesempatan ini, apalagi kesehatan itu kan masalah yang tidak mengenal waktu dan siapapun serta bisa terjadi kapanpun," pesannya.