Pihaknya kata Deddy berharap, investor akan muncul pada pertengahan 2024, sehingga proses pembangunan dapat dimulai pada kuartal III 2024.
Pembangunan tahap satu, dari Gedebage sampai Garut utara, dijadwalkan akan dimulai pada Agustus 2024 hingga Desember 2025, dan diharapkan akan beroperasi mulai Januari 2026.
Sedangkan tahap dua, dari Garut utara hingga Ciamis, diharapkan dimulai pada 2026-2029, dengan operasional diperkirakan pada 2030.
Adapun wilayah di Kabupaten Ciamis yang berdasarkan data PUPR akan ditembus proyek jalan Tol Getaci meliputi 4 kecamatan 22 desa.
Tentu lahan-lahan masyarakat yang terkena proyek pembangunan jalan Tol Getaci akan diberikan ganti untung. Klik di sini untuk artikel Tol Getaci tentang ganti untung.
Pantauan Radartasik.com ganti untung lahan masyarakat yang terkena proyek Tol Getaci sedang berlangsung.
Di Kabupaten Garut misalnya, ada seorang warga, Nano (55 tahun).
Uang sebesar itu sebagai ganti rugi atas tanah, rumah dan kebun seluas 491 meter persegi yang terdampak megaproyek Tol Getaci.
BACA JUGA:INTIP Spek dan Harga Wuling Bingo, Mobil Listrik yang Laris di China Segera Meluncur di Indonesia
Nano mendapatkan uang ganti untung Rp1.728.421.458 membuat dia langsung jadi orang Garut yang tajir.
Selain Nano, sebelumnya ada juga proses pembayaran ganti untung lahan Tol Getaci untuk 15 pemilik lahan total Rp 5,7 miliar.
Pembayaran uang ganti untung dilaksanakan 13 Maret 2023 di Hotel Santika Garut Provinsi Jawa Barat.
Tentu warga Ciamis yang tersebar di 4 kecamatan dan 20 desa yang tanah atau rumahnya kena proyek Tol Getaci siap juga jadi tajir.
Sebab ganti untung berkaca dari yang diterima warga Garut misalnya, jumlahnya mencapai miliaran rupiah.
Tentunya jumlah uang disesuaikan luas tanah dan rumah yang terkena proyek tol tersebut.