Inilah Faktor Pendorong Rasulullah Lakukan Perubahan
RADARTASIK.COM – Kehadiran Rasulullah Muhammad SAW dengan dibekali mukjizat berupa Alquran membawa perubahan besar dalam kehidupan manusia.
Beberapa faktor yang menjadi pendorong Rasulullah melakukan perubahan tersebut diungkap Drs KH Uum Syarif Usman, Mudir Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Singaparna (AFSI) Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat.
Berdasarkan firman Allah SWT dalam Alquran Surat Al-Ahzab ayat 45 dan 46:
BACA JUGA: Ini Prakerja Gelombang Terakhir 2023, Buruan Dapatkan Uang Bekal Akhir Tahun
يَا أَيُّهَا النَّبِيُّ إِنَّا أَرْسَلْنَاكَ شَاهِدًا وَمُبَشِّرًا وَنَذِيرًا وَدَاعِيًا إِلَى اللَّهِ بِإِذْنِهِ وَسِرَاجًا مُنِيرًا
”Hai Nabi, sesungguhnya Kami mengutusmu untuk jadi saksi, dan pembawa kabar gembira dan pemberi peringatan, dan untuk jadi penyeru kepada Agama Allah dengan izin-Nya dan untuk jadi cahaya yang menerangi.”
KH Uum yang juga penyandang sabuk hitam di Perguruan Seni Bela Diri Tapak Suci ini menjelaskan bahwa faktor pendorong itu adalah:
Pertama sebagai saksi. Saksi adalah seseorang yang dihadirkan di dalam peristiwa. Artinya Rasulullah diutus oleh Allah dan benar-benar hadir di tengah-tengah manusia. Beliau betul-betul menjalani, merasakan, melihat apa yang menjadi dinamika kehidupan manusia.
Beliau sukses dalam banyak hal sejak sebelum diangkat sebagai Nabi dan Rasul. Salah satunya adalah sukses menempatkan hajar aswad tanpa pertikaian dan semua kepala suku Quraisy merasa puas dengan kebijakan beliau.
Namun beliau juga pernah gagal. Misalnya pada peristiwa hijrah ke Thaif. Berharap mendapat sambutan dan perlindungan, malah mendapatkan kebalikannya. Beliau dan para pengikutnya saat itu diusir, dihinakan dan dilempari hingga kaki beliau berdarah.
Kesuksesan dan kegagalan adalah dinamika kehidupan. Rasulullah mengalami dan menjalani itu semua. Beliau tidak pernah berhenti karena kegagalan itu, sampai akhirnya menemukan Yatsrib sebagai tempat untuk hijrah sehingga Islam tegak di sana dan kemudian Yatsrib berubah nama menjadi Madinah.
”Jadi, orang yang akan melakukan perubahan itu tidak boleh berada di atas menara gading yang jauh dari objek perubahan itu. Dia harus berada di tengah-tengah lingkungan masyarakat yang ingin dia ubah,” terangnya.
BACA JUGA: Jalur Gaza Terus Dibom, Brigade Al-Qassam Rudal Bandara Ben Gurion di Isreal