Kedua, sebagai pembawa kabar gembira dan pemberi kabar takut (peringatan). Dua aspek ini beriringan secara paralel. Di satu sisi, ibarat pedal gas pada kendaraan untuk mendorong. Tetapi ada remnya juga untuk menghentikan dan memberikan batasan-batasan.
Rasulullah menyampaikan kabar gembira tentang pahala yang besar juga surga yang kenikmatannya tidak terbayangkan. Di sisi lain, beliau juga menyampaikan kabar tentang ancaman Allah mengenai dosa akibat maksiat yang berujung di neraka yang luar biasa pedihnya, tidak tergambarkan.
”Begitulah perubahan. Harus jelas karakternya. Apanya yang akan diubah. Caranya bagaimana. Jadi tidak hanya semboyan dan konsep semata, tetapi memiliki juga penjelasan dan rambu-rambunya,” jelasnya.
Ketiga, sebagai penyeru atau orang yang mengajak. Di antara tugas Rasulullah adalah mengajak, bukan memaksa. Mengajak itu bisa dengan contoh, bisa juga dengan seruan.
BACA JUGA: Bagaimana Drone Hamas yang Murah Meriah Membuat Tembok Perbatasan Israel yang Canggih Tak Berdaya?
Beliau berkirim surat ke raja-raja di sekitar Madinah untuk masuk Islam. Ada yang masuk Islam, ada juga yang tidak. ”Ketika mengajak pun, Rasul tidak sembarang mengajak. Ada pertimbangan-pertimbangan tertentu yang sifatnya strategis,” paparnya.
Keempat, sebagai cahaya yang menerangi. Maksudnya adalah memberikan teladan, penjelasan dan solusi terhadap berbagai persoalan kehidupan. Ketika diikuti dan dijalankan, maka kehidupan manusia menjadi sejahtera, bahagia dunia dan akhirat.
Ketika masyarakat Arab pada saat itu jauh dari aturan Allah dan berada dalam kegelapan peradaban, Rasulullah memberikan teladan, penjelasan dan solusi untuk keluar dari kegelapan itu. Banyak orang yang tersadarkan dan kemudian mengikuti dan meneladani Rasulullah. Akhirnya, Makkah berubah. Madinah berubah. Mereka tercerahkan dengan cahaya Islam.
Ketika Makkah dan Madinah berubah, Rasulullah pun berusaha untuk menjangkau daerah-daerah atau negeri-negeri di sekitarnya, agar cahaya Islam menerangi daerah-daerah tersebut.
BACA JUGA: Masker Yogurt, Menghilangkan Flek Hitam Pada Wajah Dengan Bahan Alami,
”Cahaya yang menerangi itu kan menerangi lingkungan sekitarnya dan berusaha menjangkau lingkungan yang lebih jauh,” paparnya.
Namun perlu dipahami juga bahwa perubahan yang dilakukan oleh Rasulullah itu ditujukan untuk perbaikan dan mendapatkan rahmat, bukan menjadi penyebab kerusakan.
Rasulullah menjadi pemimpin bukan untuk menyengsarakan, bukan untuk menjadikan yang dipimpin menderita. Allah mengutus beliau agar menjadi rahmat untuk semesta. Allah tegaskan dalam Alquran Surat Al-Anbiya ayat 107:
وَمَا أَرْسَلْنَاكَ إِلَّا رَحْمَةً لِلْعَالَمِينَ
”Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan (untuk menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
”Siapa pun kita dan dalam posisi apa pun, ketika kita jadi pemimpin dan memiliki kewenangan ataupun kekuasaan, ayo manfaatkan untuk membawa rahmat sehingga keberadaan kita dirasakan, ketiadaan kita terasa kehilangan,” pesan KH Uum.