RADARTASIK.COM - Penyanyi Justin Bieber minta folllowersnya di Instagram doakan Israel dengan foto Jalur Gaza yang hancur, pada hari Rabu, 11 Oktober kemarin.
Justin Bieber yang memiliki 293 juta pengikut di Instagram membagikan gambar yang bertuliskan "Praying For Israel" dengan menggunakan latar belakang foto Jalur Gaza usai dihantam bom tersebut di story media sosialnya.
Namun, foto tersebut menghilangkan pada Rabu sore, setelah banyak pengguna media sosial menunjukkan ketidaksesuaian yang terjadi di mana Bieber meminta mendoakan Israel tapi menggunakan foto Jalur Gaza yang hancur.
Kombinasi konyol antara gambar dan tulisan yang dibagikan Bieber di Instagram tampaknya berasal dari postingan Churchome, sebuah kelompok Kristen non-denominasi tempat ia menjadi anggotanya.
BACA JUGA:Gagal ke Persib, Nasib Wiljan Pluim Akhirnya Terjawab, Ini Alasan Borneo FC Merekrutnya
Kelompok Kristen non-denominasi tersebut nampaknya menyadari kesalahan yang terjadi dan kemudian menghapus postingan itu dari profil Instagram mereka.
Foto yang digunakan Justin Bieber merupakan milik Associated Press yang menunjukkan dampak serangan udara Israel yang menghancurkan wilayah Jalur Gaza, Palestina.
Sebelumnya, Justin Bieber sendiri mengaku tidak mendukung Palestina ataupun Israel di postingan Instagram pribadinya.
"Bagi saya, memfitnah seluruh warga Palestina atau seluruh warga Israel tampaknya salah," tulis Bieber.
BACA JUGA:Resmi Bergabung Persiraja, Mantan Bintang Persib yang Dicintai Bobotoh Kini Bermain di Liga 2
"Saya tidak tertarik untuk memilih pihak, tapi saya tertarik untuk berdiri bersama keluarga yang telah diambil secara brutal dari kami," ungkapnya.
Dalam perkembangan terbaru, setidaknya 263.934 warga Jalur Gaza terpaksa meninggalkan rumah mereka akibat serangan udara Israel yang terus berlanjut.
Lebih dari dua per tiga penduduk Palestina mencari perlindungan di sekolah-sekolah UNRWA, menurut pembaruan terbaru oleh Kantor PBB untuk Koordinasi Urusan Kemanusiaan.
PBB menyebut setidaknya 752 bangunan dengan 2.835 unit perumahan hancur total, sementara lebih dari 30.000 apartemen mengalami kerusakan sebagian atau berat, merujuk data dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Gaza.