Setelah mencari, Arthur menemukan bapak mertuanya berada di belakang rumah. Melihat bapak mertuanya yang tidak menoleh, Arthur menyerang dengan menusukkan pisau ke leher mertuanya.
Akibat serangan tersebut, Agus Sopian akhirnya meninggal dunia akibat luka parah yang diakibatkan oleh tikaman dari menantunya tersebut.
Tidak lama setelah kejadian tersebut, pihak kepolisian dari Polres Banjar berhasil menangkap Bule Amerika yang kejam ini.
Namun, di balik sikap kejam Arthur Leigh Welohr, pria berusia 35 tahun ini ternyata dikenal sebagai pribadi yang baik oleh warga sekitarnya.
Kesehariannya diisi dengan berkebun di sekitar rumahnya, menanam berbagai jenis pohon buah, dan mengembala kambing atau domba.
Menurut cerita Teh Nyai, tetangga Arthur, Bule Amerika ini dikenal sebagai pribadi yang baik dan sering mampir ke warung untuk membeli rokok.
"Orangnya (Bule Amerika) sebenarnya baik. Tapi jika ada yang tidak disukainya, dia kadang-kadang memendam perasaan," tutur Teh Nyai.
Meskipun sulit untuk berkomunikasi karena tidak fasih berbahasa Inggris, Bule Amerika ini ketika ditanya apa yang ingin dibelinya di warung, dia selalu menjawab dengan membeli rokok Djarum Super.
Meski agak sulit berkomunikasi, sebenarnya Bule Amerika ini memahami apa yang dibicarakan oleh warga, hanya saja sulit untuk mengucapkannya.
"Sebenarnya, si mister paham apa yang kita katakan, hanya saja sulit untuk diucapkan (dinyatakan) oleh si mister," jelasnya.
Selama tinggal di lingkungan tersebut, Bule Amerika ini termasuk orang yang rajin pergi ke masjid untuk sholat berjamaah dan berkumpul dengan warga.
"Kadang-kadang dia ikut berkumpul, karena sehari-harinya dia sibuk mengurus kebun di belakang rumahnya," pungkas Teh Nyai.