RADARTASIK.COM - Mantan pemilik Inter Milan, Massimo Moratti mengatakan “Jika Inzaghi memainkan Frattesi melawan AC Milan, saya bersumpah semakin menyukainya dalam wawancara dengan Quotidiano Sportivo.
Massimo Moratti memuji kinerja Simone Inzaghi saat memimpin Inter Milan yang dibawanya hingga babak final Liga Champions musim lalu.
Jika memainkan Davide Frattesi melawan AC Milan pada 16 September nanti, ia bahkan bersumpah akan semakin menyukai Inzaghi.
"Saya suka cara dia membuat tim bermain. Jika dia menempatkan Frattesi dalam derby, saya bersumpah saya akan semakin menyukainya," kata Moratti.
BACA JUGA:Bikin Ulah saat Pilkades Tasikmalaya, 4 Pria Mabuk Diciduk Polisi
Ia kemudian mengomentari keputusan Roberto Mancini mundur dari timnas Italia dan mengaku istrinya sering meledeknya karena kecintanya terhadap Inter Milan.
"Saya tidak menyatakan penilaian moral apa pun, seorang profesional berhak menentukan masa depannya secara bebas," ucapnya tentang keputusan Mancini.
"Sesekali istri saya dengan bercanda menyarankannya kepada saya: 'kapan kamu akan membeli kembali, pacarmu?' Selain perasaan, kondisinya sudah sama lagi. Dunia telah berubah," tutur Moratti tentang kemungkinan membeli kembali Inter Milan dari pemilik China.
BACA JUGA:Franco Baresi: Inter Membuat Kami Menderita, Tapi Derby Tidak Dapat Diprediksi
Massimo Moratti juga percaya Marcus Thuram akan menjadi penentu melawan AC Milan dalam Derby della Madonnina mendatang.
"Saya berharap Thuram yang akan memutuskannya, dia adalah striker modern dan telah memenangkan hati para penggemar kami," ujarnya.
Ia kemudian membahas kecintaannya pada Inter dan tidak perduli menghabiskan banyak uang selama memimpin Nerazzurri dan membawa mereka meraih Treble Winner bersama Jose Mourinho.
"Itu tidak gratis, Nerazzurri membuat emosi. Tapi saya tidak menyesal membelanjakan uangnya untuk Inter, ayah saya juga tidak menyesalinya," akunya.
"Tentang Mourinho, saya hanya bisa mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya. Pada akhirnya dia memikirkan Real Madrid, pada tahun 2009," tuturnya.
"Katakanlah mungkin pada malam Treble dia bisa menghindari pergi dengan Florentino Pérez, tapi dia memberikan segalanya untuk Inter," pungkasnya.