Ratusan Hektare Lahan Pertanian Kota Tasikmalaya Berpotensi Kekeringan
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM - Musim kemarau di Kota Tasikmalaya tidak hanya berdampak terhadap bencana kekurangan air bersih saja. Tetapi juga berdampak terhadap lahan pertanian.
Setidaknya sudah ada sekitar ratusan bata sawah (1 bata = 14 meter persegi) yang ditanami padi baru, terdampak dan mulai mengering karena tidak adanya pasokan air.
Tanaman padi yang mulai mengering itu seperti yang terjadi di Kecamatan Tamansari. Akibatnya para petani mulai mengalami kerugian mencapai jutaan rupiah.
BACA JUGA:Ini Interior Mitsubishi Xforce, Pesaing Utama Honda HR-V dan Toyota Yaris Cross
Salah seorang pemilik sawah di Kecamatan Tamansari, Dede Emeh (49) mengemukakan, tanaman padi yang mulai mengering akibat kemarau itu seluas 200 bata. Rata-rata usia tanaman padi tersebut berumur 3 minggu sampai satu bulan.
"Semuanya sudah kering pa karena tidak ada air," katanya kepada radartasik.com, Rabu 6 September 2023.
Akibat musim kemarau tersebut, ia dan petani lainnya merugi hingga jutaan rupiah. Karena saat ini untuk mengolah satu bata lahan sawah itu harus mengeluarkan kocek puluhan ribu rupiah.
"Selain biaya pengolahan, juga ada biaya penanaman. Termasuk biaya tanam dan bibit," terangnya.
BACA JUGA:Ini Exterior Mitsubishi Xforce, Pesaing Utama Honda HR-V dan Toyota Yaris Cross
Dede, pun tidak bisa berbuat banyak, karena kondisi itu merupakan kondisi cuaca. Namun mereka juga berharap ada langkah konkrit dari pemerintah daerah agar masyarakat yang terdampak pun tidak betul-betul rugi.
"Ada sedikit bantuan untuk mengurangi kerugian saat ini," harapnya.
Sementara itu, Pemerintah Kota Tasikmalaya telah mendata lahan pertanian yang terdampak musim kemarau ini.
Yaitu, terdapat ratusan lahan pertanian yang berpotensi terdampak kekeringan. Untuk mengantisipasi lahan yang gagal panen atau puso, sosialisasi mengenai asuransi pertanian terus dilakukan kepada para petani.
BACA JUGA:Mitsubishi Xforce, Pesaing Utama Honda HR-V dan Toyota Yaris Cross