Mantap! Pasca UKT, AFSI Miliki 3 Tingkatan Siswa Tapak Suci
TASIKMALAYA, RADARTASIK.COM – Hampir seluruh santri Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Singaparna (AFSI) yang mengikuti Ujian Kenaikan Tingkat (UKT) Tapak Suci pada Sabtu-Minggu 26-27 Agustus 2023 dinyatakan lulus oleh tim penguji dari Pimda 262 Tapak Suci Kabupaten Tasikmalaya.
Dengan demikian, kini AFSI memiliki 3 tingkatan untuk jenjang siswa Tapak Suci yaitu Siswa Dasar, Siswa Melati 1 dan Siswa Melati 2.
Ketua Panitia UKT Tapak Suci Ustaz Nofiem Taufiqul Akbar, SPd, KMa mengabarkan hanya beberapa orang yang belum lulus karena sakit dan izin pulang.
BACA JUGA: 411 Santri Pesantren Muhammadiyah Al-Furqon Singaparna Jalani UKT Bela Diri Tapak Suci
”Untuk mereka yang berhalangan karena sakit dan izin pulang akan diadakan UKT susulan,” ungkap dia.
Ustaz yang mengenakan sabuk biru melati 1 ini menjelaskan siswa yang telah lulus UKT akan menjalani pembinaan lanjutan sesuai tingkatan masing-masing.
”Ke depan, mereka akan menjalani pembinaan lanjutan pada latihan rutin sesuai tingkatannya masing-masing karena Tapak Suci memiliki semacam kurikulum dengan kelompok materi bela diri yang berbeda untuk setiap tingkatannya. Rata-rata masa latihannya sekitar 6 bulan,” jelasnya.
Dia menambahkan akhir semester genap nanti akan ada lagi UKT di AFSI.
Jika siswa telah menyelesaikan materi latihannya sebelum akhir semester genap nanti dan ingin segera melanjutkan ke tingkat berikutnya, pihaknya mempersilakan dan siap merekomendasikan santri untuk mengikuti UKT di cabang lain asal tidak mengganggu kegiatan di pesantren.
Siapa yang melatih para siswa yang bersabuk kuning itu? Ustaz yang terkategori Kader Muda ini menjelaskan siswa (sabuk kuning) dilatih dan dibina oleh kader (sabuk biru), sedangkan kader dilatih dan dibina oleh pendekar (sabuk hitam).
”Insya Allah para ustaz dan ustazah di sini (AFSI, red) sudah banyak yang mengenakan sabuk biru sehingga para siswa yang merupakan santri ini dilatih oleh ustaz atau ustazahnya. Insya Allah ke depan semua ustaz dan ustazah akan mengikuti ujian kader Tapak Suci sehingga semua bisa mengenakan sabuk biru dan bisa melatih para siswa,” terangnya.
Mereka juga dilatih dan dibina sesuai tingkatan masing-masing, di antaranya oleh mudir pesantren. ”Alhamdulillah pimpinan kami telah mengenakan sabuk hitam,” tambahnya.