RADARTASIK.COM - Adriano Galliani mengaku mengurung Gattuso di ruangan karena ingin meninggalkan AC Milan setelah dikalahkan Liverpool di final Liga Champions tahun 2005 silam.
AC Milan saat itu sudah unggul 3-0 di babak pertama sebelum akhirnya dikalahkan oleh Liverpool melalui adu penalti.
Mantan CEO AC Milan Adriano Galliani lalu menceritakan bagaimana Gattuso tidak bisa menerima kekalahan tersebut dan tak sanggup bertahan di AC Milan lagi.
“Kami kalah di final di Istanbul, dalam sepak bola Anda menang atau kalah, tetapi hampir tidak pernah terjadi tim yang unggul 3-0 kemudian kalah,” kata Galliani.
BACA JUGA:Cafu Sesali Pemecatan Maldini: Paolo adalah AC Milan
“Gattuso datang dan memberi tahu saya bahwa jika dia bertahan di Milan, dia akan selalu mengalami rasa sakit itu,” lanjutnya.
“Saya mengatakan kepadanya bahwa dia gila, dia mengatakan kepada saya bahwa dia ingin pergi, jadi saya menguncinya di ruang piala sampai dia berubah pikiran,” ungkapnya.
“Saya meninggalkannya di sana dari jam 11 pagi, jam 1 siang saya memberinya beberapa sandwich dan kemudian pada jam 5 sore dia memberi tahu saya bahwa dia telah berubah pikiran,” tutur Galliani.
Selain membicarakan Gattuso, ia juga berbicara tentang beberapa kenangan favoritnya selama lebih dari 30 tahun bersama AC Milan.
BACA JUGA:Agen Sebut Nicolo Zaniolo Akan Gabung AC Milan Jika Paolo Maldini Tak Dipecat
Galliani bersama Silvio Berlusconi menghabiskan 31 tahun memimpin AC Milan dan berhasil memenangkan 29 trofi dan melanjutkan kerjasama di Monza sebelum mantan Perdana Menteri itu meninggal pada bulan Juni.
Selama peluncuran bukunya 'Le Memorie di Adriano G.', Galliani merespons pertanyaan siapa pemain paling kuat yang pernah dimiliki AC Milan.
"Pemain terkuat yang pernah saya saksikan bermain untuk Milan adalah Marco Van Basten," pungkasnya.