"Sebulan juga jarang internetan gratis di kantor desa, kecuali kalau ada perlu saja," tegasnya.
Dia pun memanfaatkan internet gratis di desa digtal, biasanya di sore hari. Kalau pun pagi, ketika ada keperluan saja.
Endang tidak pernah neko-neko saat memanfaatkan fasilitas internet gratis di desa, seperti kebanyakan orang hanya sebatas mencari informasi saja.
"Jarang neko-neko saya mah, cuma nyari bahan informasi dari Kemenag dan baca berita," katanya yang juga seorang Amil di Kota Banjar ini.
BACA JUGA:Baru Terungkap SSD Lebih Boros Listrik Dibanding HDD
Warga lainnya, Susan pun sering menggunakan fasilitas internet gratis di desa digital. Diakui Susan, karena gratis dapat menghemat kuota internet seluler yang terbatas.
Dia internetan gratis untuk bermain media sosial atau medsos, mencari informasi maupun lainnya di sekitar kantor desa.
"Iya sering internetan gratis di kantor desa sambil menunggu warung milik Bumdes," katanya.
Kepala Desa Sukamukti Budi Haryono mengatakan fasilitas internet gratis di desa sudah ada sejak tahun 2017 akhir, karena sebelumnya menggunakan modem.
BACA JUGA:Update Pemain Persib yang Cedera Usai Lawan Barito Putera, Termasuk Kabar Terbaru Teja Paku Alam
Internet gratis desa kecepatannya sekitar 100 Mbps dan lumayan cukup cepat dan sering dimanfaatkan warga baik ketika ada kegiatan atau tidak.
"Kebanyakan yang memanfaatkan internet gratis desa ibu-ibu, milenial dan juga anak-anak," jelasnya.
Warga memanfaatkan fasilitas internet gratis tersebut kebanyakan ketika sore hari bahkan malam hari, ketika mereka pulang sekolah.
Kebanyakan warga menggunakan internet gratis untuk mengerjakan tugas sekolah dan jarang digunakan untuk bermain game online seperti kebanyakan orang.
BACA JUGA:Peduli Kesehatan Anak Tasikmalaya, Nurhayati Ingatkan Jaga Perilaku Hidup Sehat dan Imunisasi
Selain itu, warga yang memanfaatkan internet gratis di Desa Digital untuk mengupdate aplikasi, karena kecepatan yang cepat dibandingkan dengan internet jaringan seluler.