Mitos Orang Sunda dan Jawa Terlarang Menikah: Hindari Pasukan Cirebon Prabu Geusan Ulun Ngungsi ke Dayeuh Luhur
Kerajaan Sumedang Larang merupakan penerus kekuasaan Padjajaran. Mitos Orang Sunda dan Jawa terlarang menikah pun berlanjut di kerajaan ini.
Peperangan Sumedang yang Sunda dan Cirebon yang Jawa, semakin memperkuat Mitos Orang Sunda dan Jawa terlarang menikah.
Tetapi di Sumedang Mitos Orang Sunda dan Jawa terlarang menikah lebih dipersempit.
Yaitu orang Sunda Sumedang dengan orang Jawa dari Cirebon.
Itu buntut dari terjadinya peperangan yang dipicu cinta Puteri Harisbaya kepada Prabu Geusan Ulun.
Perang tersebut membuat Sumedang kehilangan wilayahnya yaitu Sindangkasih (Majalengka) sebagai konsekuensi perdamaian atas perang itu.
Selama perang berkecamuk pun Raja Sumedang harus meninggalkan keraton di Kutamaya.
Mengungsi ke Dayeuh Luhur untuk mengantisipasi hal buruk dari serangan pasukan Cirebon.
BACA JUGA:Ada Lorong Bendera Merah Putih Sepanjang 300 Meter Terbentang di Jalan Sukarame Tasikmalaya
Dayeuh Luhur saat ini merupakan sebuah desa di Kecamatan Ganeas, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat. Klik di sini artikel lain tentang Mitos Orang Sunda dan Jawa terlarang menikah.
Menuju ke Dayeuh Luhur sekitar empat puluh lima menit jika melakukan perjalanan dari Desa Ganeas.
Di Dayeuh Luhur Prabu Geusan Ulun dimakamkan. Berikut para senopati Padjajaran kecuali Jayaperkasa yang tilem alias moksa (menghilang jiwa dan raganya).
Kawasan Dayeuh Luhur merupakan wilayah dataran tinggi di Kabupaten Sumedang.