“Tidak ada. Hanya ini saja,” jawab Yanto S Utomo yang merupakan Direktur Utama media online Disway.com group besutan Dahlan Iskan.
“Nggak ada? Cuma ini? Ah hahaha jauh dari bayangan saya. Bayangan saya (terowongan) panjang dan berada di bawah gunung yang tinggiiii gitu. Kayak di Tiongkok,” timpal Dahlan Iskan.
BACA JUGA:Kenapa Levy Madinda Berani Hadapi Tekanan Bobotoh Persib? Ini Jawabannya yang Mencengangkan
“Rendah sekali tadi (bukitnya) kan. Walaaaah jauh dari yang saya bayangkan. Jadi nggak ada terowongan lagi?” tanya pria yang mahir bahasa Tiongkok ini.
“Tidak ada. Adanya nanti jembatan yang karena kontur tanah (selalu amblas), jadi dibuat sangat tinggi,” jawab Yanto.
Raut wajah Dahlan Iskan menekuk. Helaan nafasnya dibuang panjang. Seakan ingin melepas gejolak rasa atas ekspektasinya sendiri atas keindahan yang seharusnya tersunguh dari Jalan Tol Cisumdawu.
Yanto pun berupaya menghiburnya dengan memberitahu ada pemandangan Gunung Tampomas.
BACA JUGA:6 Provinsi di Pulau Jawa dengan Jumlah Mahasiswa Universitas Negeri PTN PTS dan Swasta Terbanyak
Gunung Tampomas senama dengan kapal yang tenggelam di laut Masalembo dekat Kalimantan tahun 1980-an.
Dahlan Iskan memiliki tautan sejarah dengan Kapal Tampomas II yang tenggelam. Dia yang kala itu wartawan muda di Majalah Tempo bertugas meliputnya.
Dahlan lebih banyak bertanya tentang Gunung Tampomas dan legendanya. Dia begitu ceria ketika diperdengarkan lagu berjudul Sumedang Kota Kamelang yang mengaitkan nama Tampomas.
Dahlan yang selalu.membawa speaker mini di tasnya, segera mengeluarkannya. Lalu mengoneksikannya melalui bluetooth telepon genggam Huawei kesayangannya.
Mengalunlah lagu Sumedang Kota Kamelang di dalam mobil itu. Suasana semakin itu membuat Dahlan Iskan terlihat ikut larut menikmati musiknya.
Meskipun syair lagunya dia tidak pahami, tetapi begitulah bahasa dan rasa musik sangat universal.
Dahlan kaget saat melihat Radartasik.com terbawa suasana emosional itu hingga menitikkan air mata.