Dengan harapan para santri bisa menjaga dan melestarikan budaya yang telah diwariskan oleh leluhur, agar selalu diingat dan diamalkan.
Ngaji Budaya ini juga dalam rangka Haul KH Abdurrohim ke-26 dan Harlah ke-63 Ponpes Miftahul Huda Al Azhar.
Ahmad juga menyampaikan Ngaji Budaya mengambil tema "Sehati Sejiwa Membangun Sukacita Hidup Berbangsa".
Dengan menampilkan kolaborasi kesenian dan budaya dari berbagai lintas agama di yang ada di Kota Banjar, ini juga menjadi satu kisah inspiratif pentingnya saling menghormati dan menghargai sesama.
BACA JUGA:San Siro Jadi Panggung Politik Ala Italia, AC Milan dan Inter Milan Hijrah ke Luar Kota
Salah satunya yaitu kolaborasi angklung Silih Asih dari Gereja Katolik Santo Filipus dan gamelan kontemporer Ki Pamanah Rasa.
Penampilan tersebut membuat para penonton dan santri ýang menyaksikan terpukau, pasalnya terlibatnya lintas agama dalam memeriahkan Muharram.
Terpisah, Pastur Gereja Katolik Santo Filipus Banjar Romo Gatot mengaku perbedaan merupakan kekayaan yang dimiliki Indonesia yang harus dijaga.
"Karena kita hidup dalam persaudaraan, sehingga akan membawa sukacita dan kemajuan Indonesia lebih baik lagi," ujarnya.
BACA JUGA:CEO AC Milan Tak Ingin Berbagi Stadion dengan Inter Milan: Kami Ingin Seperti Klub Eropa dan Dunia
Menurut dia, kolaborasi angklung dan gamelan yang ditampilkan merupakan salah satu bukti kecil namun nyata terlaksana dengan baik dan penuh kebersamaan.
Kolaborasi seperti ini yang harus dilestarikan dan dijaga agar anak cucu bisa melihat betapa indahnya kebersamaan antar umat beragama di Kota Banjar khususnya.