Dalam Surat Edaran Menteri Pendidikan Nasional No.70a/SE/ MPN-/2010 tentang Pengarusutamaan Pengurangan Resiko Bencana di Sekolah, Mendiknas menghimbau kepada seluruh Gubernur, Bupati dan Walikota di Indonesia untuk menyelenggarakan penanggulangan bencana di sekolah melalui tiga hal yaitu:
- Pemberdayaan peran kelembagaan dan kemampuan komunitas sekolah,
- Pengintegrasian pengurangan resiko bencana ke dalam Kurikulum Satuan Pendidikan Formal, baik intra maupun ekstra kurikuler,
- Membangun kemitraan dan jaringan antar pihak untuk mendukung pelaksanaan pengurangan resiko bencana di sekolah.
Kerugian pada elemen sekolah, seperti guru, tenaga kependidikan dan siswa, proses pembelajaran, properti, dan penyediaan akibat bencana mengakibatkan jutaan masa depan generasi muda terancam.
Pasirbatang adalah desa di kecamatan Manonjaya, Tasikmalaya, Jawa Barat, Indonesia. Fenomena gempa sering dirasakan oleh masayarakat dimana suber gempa pada area jawa barat selatan.
Berdasarkan data kegempaan, Pulau Jawa telah mengalami 48 gempa besar dari tahun 1612 hingga 2014.
Beberapa gempa dengan magnitudo lebih dari 7 berhubungan dengan zona subduksi yang terletak di bagian selatan Jawa. Zona tersebut merupakan batas lempeng aktif yang mengakomodasi tumbukan lempeng Indo-Australia dan lempeng Eurasia dengan laju konvergensi normal 58.3 ± 0.5 sampai 61.8 ± 0.4 mm/tahun di selatan Jawa Barat.
Pulau Jawa memiliki risiko bahaya seismik yang tinggi karena berada pada zona subduksi dan berpenduduk padat.
Desa Pasirbatang merupakan desa di Kecamatan Manonjaya, Kabupaten Tasikmaya yang berpotensi terdampak gempa bumi.
Desa Pasir batang terdapat tiga sekolah dasar yaitu : MIS Tabiyah Islamiyah, SDN 4 Cilangkap dan SDN Pasirbatang yang belum terpapar tentang kesiagaan dalam menanggapi bencana alam.
Guru sebagai tenaga pendidik guru memiliki peran penting sebagai pengganti orang tua ketika di sekolah yang wajib melindungi siswa dari hal yang tidak baik salah satunya dampak bencana.
Sehingga, dengan diberikan pemaparan kepada c.guru terkait kesiagaan bencana, guru bisa mendeseminasikan kepada siswa untuk tanggap bencana.