“Masya Allah, ada 200 orang yang sakit sekitar 80 persen merasakan kedahsyatan nutrisi racikan tim kami. Kanker rahim, tumor, hingga bayi penderi hidrohepalus sembuh,” tutur ustad kedua mengulas sedikit tentang nutrisi yang dirinya bersama timnya racik.
Pertemuan dua ustadz dengan muridnya itu juga memang membahas nutrisi tersebut.
Kedua ustadz ingin menguatkan kepada muridnya tentang kebenaran dari Al Qur’an sebagai syifa atau penyembuh lahir dan batin. Artukel lain bisa klik di sini.
Atau penyembuh jiwa sekaligus raga manusia.
“Penyembuh jiwa dengan membaca, memahami, merenungi, mengamalkan, mensyiarkan, dan istiqomah mengimani,” ujar ustadz pertama.
“Penyembuh raga atau jasmani dengan berpikir mengolah petunjuk dalam Al Qur’an seperti menjadi nutri ini,” sambung ustadz kedua.
Kedua ustadz itu kemudian membahas bagaimana harus semakin dekat dan konsisten berhubungan dengan Allah SWT.
Ustadz kedua yang sering dakwah menganalogikan dengan cerita mirip kisah lucu Abu Nawas.
Ustadz kedua ini lebih sering gaya ‘ngabodor’ (melucu) menyampaikan pesan dakwahnya.
“Kita sholat itu menghadap Tuhan kan?” tanya ustadz kedua kepada muridnya.
“Iya,” jawab sang murid.
“Kalau buang angin atau kentut, sholat kita batal tidak?” tanyanya lagi.
“Batal dong ustadz,” jawab sang murid.
“Hal sepele loh buang angin itu. Tapi kita bisa batal menghadap Allah,” tutur ustadz kedua.
“Maksudnya bagaimana ustadz?” tanya sang murid karena merasa belum memahami penjelasan ustadz kedua.
“Begini. Hal yang kecil saja yaitu buang angin, kita sedang menghadap saja jadi batal. Tidak bisa menghadap Allah,” kata ustadz kedua.