”Ini penting, ya, agar bila terjadi delay, jemaah masih tetap tinggal di Makkah. Tidak diberangkatkan menuju Jeddah. Sehingga lebih efisien,” sambungnya.
Haryanto juga meminta Garuda Indonesia, selaku pihak maskapai, berkoordinasi dengan General Authority of Civil Aviation (GACA) atau otoritas penerbangan sipil Arab Saudi untuk melakukan upaya-upaya meminimalisir dampak delay terhadap penerbangan kloter berikutnya. Supaya tetap sesuai dengan rencana awal jadwal penerbangan kepulangan.
”Ketika satu kloter terjadi delay akan ada dampak pada kloter berikutnya. Saya berharap terus dilakukan upaya-upaya koordinasi untuk meminimalisir delay-delay berikutnya,” tegas dia.
Sebelumnya, kejadian delay juga dialami oleh beberapa kloter. Tetapi rentang waktunya masih dalam batas normal antara 1 jam hingga 3 jam. Tetapi, ketika delay lebih dari 6-7 jam pihak maskapai akan memberikan penginapan dan konsumsi.