BACA JUGA:Ini Jalan Tol Pertama dan Kedua di Pulau Jawa, Berikut Daftar 54 Jalan Tol di Pula Jawa
Dua wanita terdiam karena masih kaget kedatangan algojo. Mereka menunggu apa yang akan terjadi.
“Hai kalian berdua. Sekali lagi saya bertanya, siapa yang sebenarnya ibu dari bayi ini?” ujar Abu Nawas.
Dua emak-emak menjawab serempak,”Saya ibunya!”
“Baiklah. Kalian berdua tidak mau mengalah. Hanya satu keputusan yang adil. Bayi ini akan saya suruh algojo memotong jadi dua potongan,” ujar Abu Nawas.
BACA JUGA:5 Suku di Dunia Terkenal dengan Wanita Cantik Jelita, yang Jomblo Bisa Mendekat
“Masing-masing dari kalian mendapat satu potongannya!” lanjut Abu Nawas.
“Ya saya setuju. Bagi saja dua bayi itu agar adil!” salah satu dari emak-emak menjawab.
“Algojo. Kamu potong dua bayi ini!” perintah Abu Nawas lantang. Dalam hatinya dia bergumam karena umpan dari ide gila Abu Nawas sudah kemakan.
“Baik tuan,” jawab sigap lelaki yang memang algojo istana itu.
BACA JUGA:Istana Alhambra Andalusia Jejak 800 Tahun Kejayaan Islam yang Akhirnya Runtuh
Pedang algojo diangkat di atas tubuh bayi. Bersiap untuk membelah menjadi dua.
“Jangan lakukan!!!” tiba-tiba salah satu emak-emak memekik sambil tersungkur dan menangis.
Dalam kondisi isak tangis dia bicara terbata-bata. “Biarkan bayi itu hidup. Berikan ke perempuan itu,” ujarnya dan kembali tangisannya meraung.
Ini dia ide gila Abu Nawas. Begitu mendengar ucapan emak-emak itu dia segera berteriak. “Algojo, stop. Tugasmu selesai.”
BACA JUGA:Ini Jalan Tol Pertama dan Kedua di Pulau Jawa, Berikut Daftar 54 Jalan Tol di Pula Jawa