RADARTASIK.COM – Pelatih AS Roma, Jose Mourinho merasa mau mati karena wasit yang memimpin pertandingan saat melawan Sevilla membuatnya pulang tanpa gelar Liga Europa.
Menurutnya, kekalahan memilukan di Budapest membuatnya lelah sekaligus merasa sangat bangga melihat perjuangan anak asuhnya.
“Malam ini kami hampir meninggal karena kelelahan mental dan fisik, ada begitu banyak episode untuk dibicarakan. Tanpa trofi di tangan kami, kami sangat lelah tapi juga merasa bangga,” katanya kepada Sky Sport.
“Anda bisa kalah, tetapi tidak profesionalisme Anda. Saya memenangkan lima final dan kalah di final ini, tapi saya sangat bangga malam ini. Orang-orang memberikan semuanya,” lanjutnya dikutip dari Romapress.
Ia mengaku sangat kecewa dan menyoroti kepemimpinan wasit yang dianggapnya berat sebelah dengan tidak memberi Erik Lamela kartu kuning kedua.
“Kita semua sangat sedih, dengan atau tanpa menangis,” akunya.
“Kami akan pulang karena kelelahan dan mati karena penampilan wasit yang tidak adil malam ini,” sesalnya.
“Pertandingan hebat, final hebat, intens dan bersemangat, tetapi wasit tampak seperti orang Spanyol,” sindirnya.
“Terlalu banyak kartu kuning untuk kami sehingga dia tidak memberi Lamela kartu kuning kedua yang memungkinkan dia mengambil penalti pada akhirnya,” ulasnya.
BACA JUGA:Francesco Totti: Final Lebih Penting untuk Masa Depan AS Roma Dibandingkan Mourinho
Mourinho juga membahas kabar kepergiannya dari AS Roma usai laga final Liga Europa dan memeastikan dirinya tidak menjalin kontak dengen klub lain.
"Masa depan saya? Saya serius, saya katakan beberapa bulan yang lalu bahwa jika saya melakukan kontak dengan klub lain, saya akan mengatakannya kepada pemilik,” ucapnya.
“Saya tidak akan melakukan apa pun secara diam-diam,” jelasnya.
“Saya berbicara dengan klub pada bulan Desember ketika Portugal bertanya tentang saya, sejauh ini saya belum berbicara dengan siapa pun karena tidak ada tim yang saya ajak bicara,” paparnya.