RADARTASIK.COM - Ramon Monchi yang menjadi Direktur Sevilla Mengaku Jose Mourinho membuatnya takut saat timnya aka bertemu AS Roma di Final Liga Europa.
Dalam wawancara dengan Sky Sport, Monchi pernah menjabat sebagai Direktur AS Roma merasa sangat istimewa akan kembali menghadapi mantan klubnya tersebut.
“Ini adalah pertandingan yang sangat spesial. Pertama-tama, karena ini adalah final di akhir musim yang sangat sulit bagi kami. Kedua, karena bermain melawan Roma membuatnya lebih istimewa,” kata Monchi dikutip dari Romapress.
“Dengan Sevilla saya memiliki ikatan yang lebih kuat dan perjalanan yang lebih panjang. Bersama Roma saya melakukan musim yang luar biasa yang mencapai puncaknya di semifinal Eropa,” lanjutnya.
BACA JUGA:Jose Mourinho: Pemain AS Roma Tak Bagus Secara Individu, Tapi Akan Pulang Membawa Trofi Liga Europa
Menurutnya, di laga final nanti, tim yang paling sedikit melakukan kesalahan yang akan memenangkan pertandingan.
“Saya tidak tahu pertandingan seperti apa yang bisa kami harapkan besok. Pada akhirnya tim yang membuat kesalahan paling sedikit akan menang,” ucapnya.
Ia juga membahas masa lalunya bersama AS Roma yang berakhir dengan tidak baik dan mengakui kehadiran Mourinho membuatnya takut.
“Masa lalu saya dengan Roma? Tahun pertama berjalan dengan baik, kemudian tidak. Saya bisa melakukannya dengan lebih baik lagi,” jelasnya.
BACA JUGA:Ditanya Soal Perpisahan dengan AS Roma, Mourinho: ‘Saya Tidak Melakukan Kontak dengan Klub Lain’
“Saya senang menghadapi Roma. Tetapi Mourinho membuat saya takut, dia baik, dia kuat dan dia tahu permainan ini dengan baik. Ini keuntungan bagi Roma,” akunya.
Sementara itu, Pelatih Sevilla, Jose Luis Mendilibar menanggapi pernyataan Mourinho yang mengatakan dirinya mempunyai pengalaman yang sama yang ditunjukkan oleh uban di kepala mereka,
Ia juga membantah dirinya mengandalkan sejarah Sevilla di Liga Europa saat menghadapi AS Roma dini hari nanti.
Mendilibar juga menegaskan anggaran keuangan klub tidak akan mentukan dalam laga final setelah Mourinho menyebut timnya dihuni 26 pemain berkualitas sedangkan AS Roma membawa 7 pemain muda.
Menurutnya, sejarah memang tidak akan bermain di final dan pujian juga tidak akan menguntungkan timnya.