Paolo Maldini Sebut Kekalahan AC Milan Lawan Liverpool di Final Liga Champions Sebagai Keindahan Sepak Bola

Rabu 24-05-2023,07:10 WIB
Editor : Ahmad Faisal

RADARTASIK.Com - Paolo Maldini sebut kekalahan AC Milan lawan Liverpool di Final Liga Champions sebagai keindahan sepak bola karena mereka membalasnya di Athena dua tahun kemudian.

Laga final Liga Champions tahun 2005 itu kemudian dikenal sebagai tragedi Istanbul dimana AC Milan yang sudah unggul 3-0 di babak pertama berhasil disamakan menjadi 3-3 sebelum kalah oleh Liverpool saat adu penalti.

Usai laga, para pemain Liverpool mengklaim mendengar skuad Rossoneri sudah merayakan kemenangan di ruang ganti di babak pertama.

Tetapi Maldini membantah klaim pemain Liverpool dan menjelaskan pemain Milan bukan merayakan tetapi berteriak karena sedang bersemangat sebelum disuruh diam oleh pelatih Ancelotti saat berbicara di podcast Muschio Selvaggio.

BACA JUGA:Paolo Maldini Tak Menyesal Gagal Raih Ballon d'Or: ‘Saya Lebih Kesal Tidak Pernah Memenangkan Piala Dunia’

“Kami semua berteriak ketika kami kembali ke ruang ganti karena kami bersemangat,” kata Maldini dikutip dari Football Italia.

“Ancelotti kemudian berteriak untuk membuat kami tutup mulut,” lanjutnya. 

“Mereka mengatakan kami merayakannya, tetapi saya sebagai kapten tidak akan pernah membiarkan itu, begitu pula rekan tim saya tidak akan melakukannya. Itu sangat jauh dari kenyataan, rasanya hampir bodoh mengomentarinya,” jelasnya.

Maldini juga mengku punya firasat tidak enak saat melawan Liverpool karena merasa aneh mencetak gol dalam 40 detik. 

“Saya telah mencetak gol setelah 40 detik, jadi saya menyadari sesuatu yang sangat aneh sedang terjadi,” akunya.

BACA JUGA:Labaik Allahuma Labaik Jemaah Haji Indonesia Mulai Terbang Hari Ini, Ada Living Cost 750 Riyal dari Pemerintah

“Itu adalah permainan yang kami dominasi selama 110 menit, Liverpool bermain bagus selama 10 menit dan entah bagaimana kami berhasil kalah,” kenangnya.

Tetapi Maldini menganggap kekalahan Milan saat itu sebagai keindahan dalam sepak bola karena mereka kemudian membalas Liverpool di Athena.

“Ini adalah bagian dari apa yang membuat sepak bola indah,” paparnya. 

“Liverpool sempat melakukan perubahan pertahanan agar tidak kebobolan lebih banyak gol, malah mencetak tiga gol dalam enam menit,” terangnya. 

Kategori :