Lima menit berlalu sang kakak gelisah. Lalu menelepon Merri menanyakan ada tidaknya bus dari Tasik jurusan Bandung tersebut.
Jawaban Merri membuat penasaran sang kakak. Sebab kata orang yang ada di Terminal Tipe A satu jam lagi bus datang. Sebab yang jam saat itu sudah berangkat.
BACA JUGA: Penumpang Wajib Tahu, Perusahaan Bus dari Tasik Ini Masih Pakai Tarif Tuslah untuk Beberapa Rute
“Loh kan tadi bus Budiman jurusan Bandung masih di SPBU. Belum lewat kok. Kita tunggu saja,” tegas sang kakak sambil menyudahi telepon.
Lalu dia mengajak suami dan dua anak mereka turun untuk menyusul ke dalam terminal.
Sesampainya mereka di pintu masuk terminal, kaget. Sebab super sepi sekali!
Saat itu sekitar pulul 16:30 WIB, pintu masuk tidak ada yang jaga. Sang kakak masih membayangkan suasana terminal dulu.
BACA JUGA: Timnas U-22 Indonesia Hajar Myanmar Lima Gol Tanpa Balas, Indra Sjafri: Masih Ada Kesalahan
Kalau mau masuk terminal ada petugas jaga yang meminta uang bayar peron antara Rp 500 atau Rp 1000 per orang.
Sang kakak dan suaminya serta anak bungsu mereka melangkah ke dalam. Lebih sepi lagi. Tampak deretan kursi-kursi untuk calon penumpang menunggu bus kosong.
Pandangan disapu ke sekeliling yang tampak kekosongan. Deretan loket-loket tempat pemesan tiket bus juga tidak ada aktivitas.
Terminal seluas itu hanya mereka berempat yang ada. “Ih serem banget ya. Mana Merri?” celetuk suaminya.
Tidak seram bagaimana di Terminal Tipe A Indihiang yang luas itu tidak ada orang lain selain mereka.
Akhirnya mereka berjalan ke arah jurusan-jurusan bus. Di sana terlihat Merri dan Ramdan berbincang dengan seorang pria sekitar usia separuh baya.
Rupanya Merri dari orang itu memperoleh informasi bus 1 jam lagi akan datang.