Duel AC Milan vs Inter Milan di Liga Champions: Pertarungan Anak Muda Melawan Pemain Tua

Jumat 21-04-2023,06:35 WIB
Editor : Ahmad Faisal

“Jumlah itu tidak pernah mengkondisikan saya. Tapi saya bangga telah terbukti lebih kuat dari yang diperkirakan orang,” pungkasnya.

Baik AC Milan dan Inter menggunakan sistem dan ide yang berbeda untuk mencapai tujuan akhir dalam sepakbola Italia dan Eropa saat ini. 

Satu hal yang penting bagi filosofi masing-masing klub, adalah usia ikut bermain untuk mendongkrak prestasi mereka.

Ketika Inter Milan memenangkan gelar Serie A di musim 2020-21, mereka memiliki skuad tertua ketiga, dengan usia rata-rata 28 tahun. 

Sebagai perbandingan, usia rata-rata pemain AC Milan adalah 24,3 tahun dan menjadi yang termuda di Serie A ketika Inter meraih scudetto.

Nerazzurri mengandalkan pemain berpengalaman seperti Romelu Lukaku, Marcelo Brozovic, Samir Handanovic dan Stefan de Vrij untuk membantu mereka mengangkat Scudetto.

Setahun kemudian, AC Milan yang memiliki skuad termuda kelima di Serie A dengan rata-rata usia 25,8 tahun, memenangkan gelar liga pertama setelah satu dekade.

Inter Milan yang menjadi runner-up menjadi tim tertua musim itu dengan rata-rata usia 28,9 tahun.

Pioli telah menaruh kepercayaan pada pemain muda dan secara teratur menggunakan pemain berbakat  seperti Pierre Kalulu dan Sandro Tonali.

DItambah bintang baru seperti Rafael Leao dan Theo Hernandez. 

Sistem ini terus berlanjut hingga musim ini, dengan klub mengambil lebih banyak calon pemain bintang dalam diri Malick Thiaw, Charles De Ketelaere dan Aster Vranckx.

Menuju pertandingan semifinal Liga Champions, duel AC Milan dan Inter Milan akan menjadi ujian siapa yang lebih berhasil dengan filosofi klubnya.

Apakah Inter Milan yang akan melaju ke final lewat peran pemain veteran berpengalaman seperti Lukaku, Hakan Calhanoglu, Edin Dzeko dan Matteo Darmian.

Atau AC Milan yang terus mengandalkan bakat muda seperti Alexis Saelemaekers, Brahim Diaz dan Sandro Tonali.

Kategori :