Termasuk ketika mendengar bansos sembako berupa 10 kg beras, Teteh Ita makin mangkel saja.
BACA JUGA:Hati-Hati Screenshoot Chat WhatsApp Ya, Kalau Tidak Mau Kena Pidana
“Akhh orang lain saja yang menikmatinya. Kapan giliranku dapat seperti itu. Yang dapat itu-itu lagi,” protesnya.
Bisa jadi kasus seperti Teteh Ita banyak terjadi. Seperti mantan Wali Kota Tasikmalaya H Budi Budiman.
Dia malah kaget ketika pertengahan tahun 2022 mendapat surat undangan untuk mengambil jatah bansos.
Malah kata H Budi Budiman, kebalikan dengan asisten rumah tangga yang orang Kabupaten Tasikmalaya belum menerima bansos.
“Sedih data kemiskinan di Kemensos ada yang salah, sumbernya dari mana?” Tanya Budi.
BACA JUGA:Link Pendaftaran Konversi Motor BBM ke Motor Listrik, Ada Subsidi Rp 7 Juta
“Malah aneh ART yang di rumah orang Kabupaten Tasikmalaya belum pernah dapat bantuan. Bagaimana pendataanya?” tanya pria berpostur tinggi besar ini.
Sebagai mantan orang nomor satu di Kota Tasikmalaya, Budi prihatin karena banyak sekali NIK tidak sama dengan KK.
Budi berbagi pengalaman dirinya saat menjabat wali kota, ketika ada bantuan covid dari Provinsi Jawa Barat.
“Pada saat bantuan ke-1 menerima tapi bantuan ke-2 kejegal ribuan orang.
Protes ke pemkot Budi mencari tahu apa yang menjadi alasan diantaranya NIK tidak sama dg KK.
“Saya protes ke provinsi kenapa melaksanakan cleansing mulai tahap 2 tidak dari awal. Jadi masalahnya ada di daerah. Kasian banyak yang seharusnya dapat tapi akibat sistem jadi tidak menerima bantuan,” kenang pria pehobi olah raga tens meja ini.
Kalau Anda mengalami seperti pengalaman Teteh Ita atau H Budi Budiman, segera lakukan cek penerima bansos atau bukan di laman cekbansos.go.id.
BACA JUGA:MALAM SPESIAL David da Silva Pecahkan Rekor 28 Tahun Persib, Senang Bisa Cetak Sejarah di Persib