BACA JUGA:Belajar Bahasa Inggris Bayarnya Pakai Nabung Sampah di Bank Sampah Tugu Harapan
Sedangkan untuk produksi Magot targetnya memmang untuk dijual, meskipun belum banyak sudah mulai dijual, buan untuk digunakan langsung oleh masyarakat.
"Untuk magot kita jual, setiap kali panen, 4-6 kilogram," kata dia.
Kedepannya, kata Agym, inovasi yang disiapkan selain Magot dan M-Brio akan membuat berbagai furnitur dari sampah anorganik. Seperti membuat meja, kursi, hiasan pot bunga dan lainnya.
"Karena sampah anorganik cukup banyak 90 kilo dalam satu minggu, jadi akan kita olah menjadi berbagai furniture" katanya.
Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmaya, Enan Suherlan Amd., S.Th.I., S.H., M.M. memberikan apresiasi terhadap berbagai inovasi yang telah dilakukan oleh bank sampah di Kota Tasikmalaya yang saat ini mulai berkembang.
Dengan adanya bank sampah, kata Enan minimal dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitar juga bisa memberikan edukasi pada masyarakat sekitar untuk bisa memilah sampah mulai dari rumah masing-masing, agar volume sampah yang dibuang ke TPA dapat berkurang.