KOTA TASIK, RADARTASIK.COM - Bank Sampah Berseka Jaya, berada di Kampung Sukasukur RW 05 Kelurahan Kersanegara Kecamatan Cibeureum Kota Tasikmalaya.
Berdiri secara resmi sesuai dengan surat keputusan dari pemerintah pada tahun 2022, namun dalam sejarah singkatnya, bank sampah ini sudah ada sejak lama.
Dikelola oleh pengurus yang terdiri dari Direktur Ade Pian, Manager Umum Wandi Sanusi, Manager Produksi Anwar Nasihin, Manager Keuangan Maki Nur Mubarok, Tata Usaha dan Penyuluhan Aris Asikin Ambari bersama Faiz Fatnudin, Divisi Pemilahan/Pengumpulan Peri Saepudin, Yoga, Fahmi Mubarok, Saeful Mikdar, Divisi Penyimpanan Maki Nur Mubarok, Staf/Teller Nia.
Sejak berdirinya hingga saat ini, Bank Sampah Berseka Jaya sudah memiliki nasbah sebanyak 107 orang yang merupakan warga sekitar dari satu ke-RWan dan 4 rukun tetangga (RT). Nasabah yang menabung, paling besar seberat 12 kg.
BACA JUGA:WASPADA! Musim Kemarau 2023 Datang Lebih Awal, Catat Prediksi Daftar Wilayah Kemarau
Hendrik salah seorang pengelola bank sampah yang juga ketua pemuda di wilayah Bank Sampah Berseka Jaya menjelaskan bila, keterlibatan masyarakat di wilyahnya sudah mulai banyak. Namun demikian masih tetap di utuhkan edukasi dan sosialisasi agar masyarakt bisa memilah sampah dari rumah.
"Kendalalanya adalah memberikan edukasi ke masyarakat agar sampah bisa terpilah dari rumah. Kami dari pengurus, sambil menarik sampah, juga sambil edukasi pentingnya memilah sampah dari rumah," tuturnya pada saat dikunjungi di sekretariat bank sampah, belum lama ini.
Selain masih minim edukasi dan pengetahuan dari masyarakat, kenda lainnya adalah sampah organik yang belum bisa terkelola dengan baik.
Saat ini pihaknya baru belajar untuk mengolah sampah organik menjadi pupuk dan magot. Sehingga diharapkan ke depan magot bisa dijadikan untuk pakan ternak.
BACA JUGA:11 Daftar Pemain PERSIB yang Diturunkan Luis Milla Lawan PERSEBAYA, Sore Ini
"Karena di kami belum ada hasil dari membuat magot, masih belajar, pengembangan yang sekarang sedang kami lakukan adalah budidaya jamur tiram dan menanam tanaman pangan di polybag, karena kami juga ingin lingkungan sekitar kami ini hijau oleh tanaman pangan," ungkapnya.
Beberapa tanaman pangan seperti tomat, cabe, bawang daun terlihat mulai disemai di sekitar bank sampah, selian utu ada juga ruangan khusus untuk jamur tiram.
Untuk aktivitas penarikan sampah, kata Hendrik, biasanya dilakukan pada saat hari Minggu. Pasalnya di hari tersebut banyak pemuda yang libur sekolah maupun libur bekerja. Sehingga dapat melakukan pemilahan bersama-sama.
Hasil dari sampah yang sudah dipilah, kata Hendrik, buasanya dipisah-pisahkan dari mulai botol plastik, kardus, plastik PVC, dan kresek, yang kemudian akan dijual ke pengepul barang-barang bekas.
BACA JUGA:ASYIKNYA, Jelang Ramadan 2023, Harga BBM Turun, Bansos Cair, Ayo Cek di Sini