"Penarikan sampah sudah berjalan, setiap semingu sekali bersama para pemuda di sini," ungkapnya lagi.
Ke depan kata Hendrik, pihaknya menginginkan bank sampah ini bisa menjadi pusat perekonomian bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan atau tidak memiliki sumber penghasilan.
Selain itu juga tujuan utamanya adalah untuk mengurangi volume sampah, sehingga tidak terlalu banyak sampah yang dibuang ke tempat pembuangan akhir (TPA).
"Mimpi kami ke depan bisa punya mesin untuk mengolah sampah plastik, semoga juga ada bantuan dari pemerintah dan kami juga ingin lebih banyak pelatihan untuk mengolah sampah agar bisa dikelola lebih baik lagi," tegasnya.
Proses pemilahan sampah di Bank Sampah Berseka Jaya.-Foto: istimewa-
Saepul Mikdar salah seorang pengelola Bank Sampah berseka Jaya, dari unsur kepemudaan menyampiakn bahwa kalau tidak anak muda, siapa lagi yang mau peduli dengan sampah.
Mikdar bergabung dengan bank sampah atas keinginan dirinya sendiri yang tergerak untuk mencipatkan lingkungan yang bersih.
"Kalau bukan kita sebagai anak muda, siapa lagi yang mau bergerak. Keinginan ikut mengelola bank sampah ya dari diri saya sendiri," tegasnya.
--
Ketua Komisi III DPRD Kota Tasikmalaya, Enan Suherlan Amd., S.Th.I., S.H., M.M., memberikan apresiasi yang besar untuk para pengelola bank sampah di Kota Tasikmalaya. Melalui lomba bank sampah, diharapkan dapat memuci semangat para pengelola bank sampah khususnya, serta masyarakat sekitar.
"Bagaimana kita mengajak masyarakat sejak dari keluarga, dari rumah masing-masing bisa memilah sampah. Sehingga sampah yang diangkut ke TPA bisa berkurang," ungkapnya.