RADARTASIK.COM - Inilah Efek Wow Bansos Ramadan. Ada sebanyak 21,6 juta warga miskin tertolong sekaligus laju inflasi terkendali.
Bansos Ramadan ini termasuk heboh sejak diumumkan Menteri Koordinator Bidang Ekonomi Airlangga Hartarto, saat Kick-Off Meeting GNPIP, Minggu 05 Maret 2023 lalu.
Malah sampai mendapat istilah bansos Ramadan. Mungkin karena pembagiannya untuk bulan pertama di bulan Ramadan 2023 ini.
Memang benar setelah bansos reguler dibagikan pada bulan Maret ini, saat Ramadan akan dilanjutkan pembagian bantuan tambahan sembako 3 bulan.
Tujuan bantuan tambahan sembako 3 bulan tersebut, memang untuk masyarakat desil terbawah tingkat kesejahteraannya.
Diberikannya saat bulan Ramadan dan setelah lebaran, karena dua waktu itu harga sembako melonjak tinggi.
Banyak masyarakat desil terbawah tingkat kesejahteraannya, tidak mampu membeli beras cukup. Jadinya diberi bantuan 10 kilo gram per penerima.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto kepada wartawan menjelaskan, pemberian bantuan tambahan sembako akan dilaksanakan selama 3 bulan.
Bulan Ramadan selama satu bulan merupakan siklus kenaikan harga-harga sembako. Kenaikan harga dalam waktu panjang ini bisa memicu inflasi.
Inflasi terjadi karena antara uang dan ketersediaan barang atau jasa tidak berimbang.
Efek inflasi yang tinggi berimbas turunnya nilai uang sehingga bisa meningkatkan angka kemiskinan.
Masyarakat miskin tidak bisa membeli barang kebutuhan pokok karena nilai uangnya terhadap barang pokok menurun.
Maka langkah pemerintah lewat program bantuan tambahan sembako 3 bulan, salah satu tujuannya menekan laju angka inflasi karena kenaikan harga sembako.
Seperti dijekaskan Menteri Airlangga Hartarto nantinya sejumlah 21,6 juta orang dari desil terendah tingkat kesejahteraan sosialnya, akan mendapatkan bantuan 10 kg beras, telur, dan ayam.
Bantuan kali ini tidak melalui kemensos melainkan melalui Bulog.