BANJAR, RADARTASIK.COM – Pondok Pesantren (Ponpes) Al Kautsar di Desa Jajawar Kecamatan Banjar tidak hanya mengajar pendidikan bidang agama Islam. Di balik itu, Ponpes Al Kautsar Kota Banjar hasilkan biogas dari komun (kotoran manusia) sebagai ide kreatif.
Dalam pengelolaan limbah atau komun dari lingkungan Ponpes Al Kautsar jadi biogas, setidaknya mampu memangkas biasa operasional. Pembelian gas, serta memasak, kini mengandalkan biogas.
Inovasi tersebut tak lepas dari melimpahnya komun yang berada di Ponpes Al Kautsar.
"Biogas dari komun ini baru berjalan sekitar 3 bulanan, Alhamdulillah manfaatnya sangat besar," kata Kepala Divisi Kesehatan Yayasan Al Kautsar Banjar M Rizky Fauzi MPd, Selasa 07 Maret 2023.
BACA JUGA:ENAKNYA! Uang Bansos Langsung Diantar Door to Door ke Rumah, Skema Pencairan Bansos Tahun 2023
Dia menjelaskan, sebelum menjadi biogas, pengumpulan feces komun dilakukan ke dalam suatu tangki kedap udara atau digester (pencerna).
Di dalam digester tersebut, komun dicerna dan difermentasi oleh bakteri yang menghasilkan gas methan serta gas-gas lainnya.
Api biru dari biogas yang dihasilkan dari komun yang dikelola Yayasan Al Kautsar Banjar.-Anto Sugiarto-radartasik.disway.id
"Setelah itu, gas yang timbul dari proses ini ditampung di dalam digester, sebelum didistribusikan," jelasnya.
Lanjut dia, pipa yang menyambung ke alat pengukur suhu dihubungkan ke kompor dan magicom khusus untuk biogas.
Dari masuknya feces ke tangki digester itu sekitar dua minggu mulai terproses menjadi biogas.
Jika sudah mengalir, maka biogas dari komun langsung bisa digunakan untuk memasak di dapur umum santri putri.
"Biogas dari komun ini bisa bertahan sampai 2 bulan lebih dan api yang dihasilkan juga berwarna biru," tegasnya.
Diakuinya, biogas sementara ini baru tersedia di asrama putri dengan jumlah 268 santriwati.